Kapolrestabes Semarang dan Kabid Propam Polda Jateng Beda Kronologi Penembakan Gamma, Mana yang Benar?
Selasa, 03 Desember 2024 - 14:13 WIB
JAKARTA - Terdapat dua versi keterangan yang berbeda antara penjelasan Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar dengan Kabid Propam Polda Jawa Tengah Kombes Pol Aris Supriyono soal kronologis penembakan siswa Paskibra SMKN 4 Semarang, Gamma Rizkynata Oktafandy hingga tewas.
Kapolresta Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengungkap, Aipda RZ, pelaku melihat kendaraan sepeda motor yang saling berkejaran. Pengejar terlihat membawa senjata tajam.
"Di sini, di peristiwa ini, ada kendaraan yang dikejar oleh kendaraan lain. Ada satu kendaraan yang dikejar oleh kendaraan lain, di mana si pengejar ini membawa senjata tajam," kata Irwan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi III DPR di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/12/2024).
"Nah ini lah yang disaksikan oleh anggota, kemudian berniat untuk mengejar. Namun kemudian, yang dikejar itu masuk gang. Ada kira-kira 100 meter dari peristiwa ini," ujarnya.
Irwan menjelaskan, Aipda RZ mengejar rombongan tersebut karena membawa senjata tajam. Menurut Irwan, posisi korban yakni almarhum Gamma berada di motor yang mengejar.
"Dia kemudian mengejar lagi ke arah kanan. Mengejar si tiga motor tadi yang membawa sajam. Nah, posisi almarhum di peristiwa ini ada di motor pertama, Pak. Almarhum Gamma. Di posisi motor kedua, di tengah. Sampai dengan file ini kami dapatkan dari Alfamart di TKP ini," tuturnya.
Sementara, Kabid Propam Polda Jateng, Kombes Pol Aris Supriyono mengungkap penembakan Aipda RZ kepada Gamma tidak terkait pembubaran tawuran.
Aipda RZ menembak karena kendaraannya saling berpepetan di jalan. Saat itu Aipda tengah pulang dari kantornya. Kemudian, dia mengejar dan menunggu korban kemudian menembaknya.
"Kemudian motif yang dilakukan oleh terduga pelanggar dikarenakan pada saat perjalanan pulang mendapat satu kendaraan yang memakan jalannya terduga pelanggar jadi kena pepet, akhirnya terduga pelanggar menunggu tiga orang ini putar balik, kurang lebih seperti itu dan terjadilah penembakan," tutur Aris.
Kapolresta Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengungkap, Aipda RZ, pelaku melihat kendaraan sepeda motor yang saling berkejaran. Pengejar terlihat membawa senjata tajam.
"Di sini, di peristiwa ini, ada kendaraan yang dikejar oleh kendaraan lain. Ada satu kendaraan yang dikejar oleh kendaraan lain, di mana si pengejar ini membawa senjata tajam," kata Irwan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi III DPR di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/12/2024).
Baca Juga
"Nah ini lah yang disaksikan oleh anggota, kemudian berniat untuk mengejar. Namun kemudian, yang dikejar itu masuk gang. Ada kira-kira 100 meter dari peristiwa ini," ujarnya.
Irwan menjelaskan, Aipda RZ mengejar rombongan tersebut karena membawa senjata tajam. Menurut Irwan, posisi korban yakni almarhum Gamma berada di motor yang mengejar.
"Dia kemudian mengejar lagi ke arah kanan. Mengejar si tiga motor tadi yang membawa sajam. Nah, posisi almarhum di peristiwa ini ada di motor pertama, Pak. Almarhum Gamma. Di posisi motor kedua, di tengah. Sampai dengan file ini kami dapatkan dari Alfamart di TKP ini," tuturnya.
Sementara, Kabid Propam Polda Jateng, Kombes Pol Aris Supriyono mengungkap penembakan Aipda RZ kepada Gamma tidak terkait pembubaran tawuran.
Aipda RZ menembak karena kendaraannya saling berpepetan di jalan. Saat itu Aipda tengah pulang dari kantornya. Kemudian, dia mengejar dan menunggu korban kemudian menembaknya.
"Kemudian motif yang dilakukan oleh terduga pelanggar dikarenakan pada saat perjalanan pulang mendapat satu kendaraan yang memakan jalannya terduga pelanggar jadi kena pepet, akhirnya terduga pelanggar menunggu tiga orang ini putar balik, kurang lebih seperti itu dan terjadilah penembakan," tutur Aris.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda