Kalau Rakyat Surabaya Apresiasi Risma, Siapa Pun yang Diusung PDIP Pasti Menang
Senin, 31 Agustus 2020 - 10:20 WIB
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat Konsolidasi Organisasi Internal Partai di Kantor DPD PDIP Jatim. Foto/SINDONews/Lukman Hakim
JAKARTA - PDIP hingga kini belum mengumumkan siapa yang akan diusung dalam Pilkada Kota Surabaya 2020 . Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, PDIP tengah mengalkulasi matang agar calon yang diusung wajib menang.
"Ini yang membuat PDIP last minutes tentukan calon. Apalagi yang dilawan mantan kapolda yang diusung koalisi gemuk," kata Adi saat dihubungi SINDOnews, Senin (31/8/2020).
Selain itu, Adi mengatakan, Surabaya adalah pertaruhan hidup mati PDIP karena sudah 20 tahun berkuasa. Makanya, Surabaya bukan hanya soal kalah menang, tapi juga menyangkut kejayaan PDIP di Surabaya.
(Baca juga: Kader PDIP Mati-matian Menangkan Calon yang Diusung Megawati ).
Menurut Adi, di sinilah sosok Tri Rismaharini sebagai ikon kota sekaligus kader PDIP dipertaruhkan. Apakah kerja-kerja politik Risma selama dua periode manfaatnya dirasakan atau tidak oleh rakyat Surabaya.
( ).
"Kalau rakyat Surabaya mengapreasiasi Risma, siapa pun yang diusung PDIP pasti menang. Begitu pun sebaliknya," ujar analis politik asal UIN Jakarta ini.
"Ini yang membuat PDIP last minutes tentukan calon. Apalagi yang dilawan mantan kapolda yang diusung koalisi gemuk," kata Adi saat dihubungi SINDOnews, Senin (31/8/2020).
Selain itu, Adi mengatakan, Surabaya adalah pertaruhan hidup mati PDIP karena sudah 20 tahun berkuasa. Makanya, Surabaya bukan hanya soal kalah menang, tapi juga menyangkut kejayaan PDIP di Surabaya.
(Baca juga: Kader PDIP Mati-matian Menangkan Calon yang Diusung Megawati ).
Menurut Adi, di sinilah sosok Tri Rismaharini sebagai ikon kota sekaligus kader PDIP dipertaruhkan. Apakah kerja-kerja politik Risma selama dua periode manfaatnya dirasakan atau tidak oleh rakyat Surabaya.
( ).
"Kalau rakyat Surabaya mengapreasiasi Risma, siapa pun yang diusung PDIP pasti menang. Begitu pun sebaliknya," ujar analis politik asal UIN Jakarta ini.
(zik)
tulis komentar anda