Usul Bentuk Panja Kasus Tom Lembong, Anggota DPR: Jangan Sampai Ada Anggapan Rezim Ini Membalas Dendam
Kamis, 14 November 2024 - 09:01 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Soedeson Tandra mengusulkan pembentukan panitia kerja (panja) kasus dugaan korupsi impor gula dengan tersangka mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong ( Tom Lembong ). Pembentukan Panja diperlukan untuk memastikan bahwa penegakan hukum dilakukan secara menyeluruh.
"Kami mengusulkan pembentukan panja ini juga untuk membantu pihak kejaksaan. Kami meminta agar panja dibentuk untuk mendalami kasus ini lebih jauh. Sebab, rekan kami dari PKB juga sudah menyampaikan bahwa masalah ini bukan hanya terkait impor gula, tetapi juga impor beras, daging, bawang putih, dan sebagainya," ujar Tandra dalam Rapat Kerja Komisi III DPR RI dengan Kejaksaan Agung di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (13/11/2024).
Dia juga menekankan urgensi pembentukan panja terkait kasus Tom Lembong, yang pernah menjadi tim sukses Anies Baswedan dalam Pilpres 2024. Tandra mengungkapkan, masyarakat merasa penasaran dengan perkembangan kasus ini.
"Masyarakat bertanya-tanya tentang kasus Saudara Tom Lembong. Tadi sudah disinggung oleh rekan kami, jangan sampai ada anggapan bahwa rezim ini membalas dendam," katanya.
Tandra juga mengingatkan Kejaksaan Agung untuk memastikan proses penegakan hukum dilakukan secara akuntabel dan transparan. Dia berharap agar kasus Tom Lembong tidak menjadi hambatan bagi pemerintahan Prabowo.
"Kami dari Partai Golkar tidak ada kaitan dengan Saudara Tom Lembong, tetapi kami memiliki kepentingan agar Pemerintahan Pak Prabowo-Gibran dapat berjalan dengan aman, tertib, dan stabil, serta mengutamakan penegakan hukum yang berkeadilan, modern, seperti yang sudah disampaikan oleh Pak Jaksa Agung," jelasnya.
Tandra mendorong Kejaksaan Agung untuk mencermati kasus ini dengan seksama. Jika tidak ada bukti kuat yang mengarah kepada Tom Lembong, ia menilai kasus ini sebaiknya tidak diteruskan.
"Kesimpulannya, saya minta kepada pimpinan yang saya hormati, jika memang bukti kasus ini tidak cukup kuat, sebaiknya diselesaikan dengan baik. Kami tidak bermaksud mencampuri tugas dan kewenangan kejaksaan, namun kami ingin agar masyarakat memahami apa yang sebenarnya terjadi," pungkasnya.
"Kami mengusulkan pembentukan panja ini juga untuk membantu pihak kejaksaan. Kami meminta agar panja dibentuk untuk mendalami kasus ini lebih jauh. Sebab, rekan kami dari PKB juga sudah menyampaikan bahwa masalah ini bukan hanya terkait impor gula, tetapi juga impor beras, daging, bawang putih, dan sebagainya," ujar Tandra dalam Rapat Kerja Komisi III DPR RI dengan Kejaksaan Agung di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (13/11/2024).
Dia juga menekankan urgensi pembentukan panja terkait kasus Tom Lembong, yang pernah menjadi tim sukses Anies Baswedan dalam Pilpres 2024. Tandra mengungkapkan, masyarakat merasa penasaran dengan perkembangan kasus ini.
"Masyarakat bertanya-tanya tentang kasus Saudara Tom Lembong. Tadi sudah disinggung oleh rekan kami, jangan sampai ada anggapan bahwa rezim ini membalas dendam," katanya.
Tandra juga mengingatkan Kejaksaan Agung untuk memastikan proses penegakan hukum dilakukan secara akuntabel dan transparan. Dia berharap agar kasus Tom Lembong tidak menjadi hambatan bagi pemerintahan Prabowo.
"Kami dari Partai Golkar tidak ada kaitan dengan Saudara Tom Lembong, tetapi kami memiliki kepentingan agar Pemerintahan Pak Prabowo-Gibran dapat berjalan dengan aman, tertib, dan stabil, serta mengutamakan penegakan hukum yang berkeadilan, modern, seperti yang sudah disampaikan oleh Pak Jaksa Agung," jelasnya.
Tandra mendorong Kejaksaan Agung untuk mencermati kasus ini dengan seksama. Jika tidak ada bukti kuat yang mengarah kepada Tom Lembong, ia menilai kasus ini sebaiknya tidak diteruskan.
"Kesimpulannya, saya minta kepada pimpinan yang saya hormati, jika memang bukti kasus ini tidak cukup kuat, sebaiknya diselesaikan dengan baik. Kami tidak bermaksud mencampuri tugas dan kewenangan kejaksaan, namun kami ingin agar masyarakat memahami apa yang sebenarnya terjadi," pungkasnya.
tulis komentar anda