PBNU Gelar Standardisasi Imam dan Khatib Jumat
Rabu, 13 November 2024 - 21:50 WIB
JAKARTA - Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) dan Lembaga Takmir Masjid PBNU (LTM PBNU) Menggelar Standardisasi Kompetensi Imam dan Khatib Jumat di Gedung PBNU, Jakarta.
Pelatihan yang berlangsung keempat kalinya ini untuk memperkuat kompetensi para imam dan khatib agar mampu menyampaikan dakwah yang profesional dan berkualitas sesuai kebutuhan masyarakat.
Sekretaris Lembaga Dakwah PBNU, Nurul Badruttamam dalam sambutannya menegaskan pentingnya kegiatan standardisasi ini sebagai langkah untuk menyelaraskan kualitas khutbah yang disampaikan di masjid-masjid NU.
“Ini adalah upaya kami untuk menguatkan kompetensi para imam dan khatib Nahdlatul Ulama. Dengan bertambahnya jumlah masjid di tengah masyarakat, kita perlu memenuhi tuntutan zaman dengan kualitas yang semakin baik, agar dakwah yang kita sampaikan mampu menjawab kebutuhan masyarakat saat ini,” kata Nurul, dikutip Rabu (13/11/2024).
Selain itu, program standardisasi ini bertujuan untuk menetapkan acuan dan perspektif yang sama. Sehingga khutbah yang disampaikan mampu menjadi sumber inspirasi dan kedamaian bagi jemaah.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PBNU Ahmad Fahrurrozi mengingatkan para peserta akan pentingnya menyampaikan khutbah dengan bahasa yang baik, singkat, dan padat.
“Sebagai khatib, kita harus memahami kebutuhan jemaah dan menyampaikan khutbah tanpa isu polemik yang dapat memecah belah. Penampilan dan penyampaian yang baik harus diutamakan, karena mimbar adalah tempat yang menyampaikan kebaikan dan kedamaian,” tegasnya.
Ahmad juga menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam dalam bacaan tajwid, agar imam tidak hanya sekadar hafalan namun juga memahami arti dan makna dari bacaan Al-Qur’an yang disampaikan.
Acara ini dihadiri oleh 107 peserta dari kalangan tokoh-tokoh NU, kiai, ulama dan para dai yang biasa menyampaikan khutbah di masjid daerahnya masing-masing.
Pelatihan yang berlangsung keempat kalinya ini untuk memperkuat kompetensi para imam dan khatib agar mampu menyampaikan dakwah yang profesional dan berkualitas sesuai kebutuhan masyarakat.
Sekretaris Lembaga Dakwah PBNU, Nurul Badruttamam dalam sambutannya menegaskan pentingnya kegiatan standardisasi ini sebagai langkah untuk menyelaraskan kualitas khutbah yang disampaikan di masjid-masjid NU.
“Ini adalah upaya kami untuk menguatkan kompetensi para imam dan khatib Nahdlatul Ulama. Dengan bertambahnya jumlah masjid di tengah masyarakat, kita perlu memenuhi tuntutan zaman dengan kualitas yang semakin baik, agar dakwah yang kita sampaikan mampu menjawab kebutuhan masyarakat saat ini,” kata Nurul, dikutip Rabu (13/11/2024).
Selain itu, program standardisasi ini bertujuan untuk menetapkan acuan dan perspektif yang sama. Sehingga khutbah yang disampaikan mampu menjadi sumber inspirasi dan kedamaian bagi jemaah.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PBNU Ahmad Fahrurrozi mengingatkan para peserta akan pentingnya menyampaikan khutbah dengan bahasa yang baik, singkat, dan padat.
“Sebagai khatib, kita harus memahami kebutuhan jemaah dan menyampaikan khutbah tanpa isu polemik yang dapat memecah belah. Penampilan dan penyampaian yang baik harus diutamakan, karena mimbar adalah tempat yang menyampaikan kebaikan dan kedamaian,” tegasnya.
Ahmad juga menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam dalam bacaan tajwid, agar imam tidak hanya sekadar hafalan namun juga memahami arti dan makna dari bacaan Al-Qur’an yang disampaikan.
Acara ini dihadiri oleh 107 peserta dari kalangan tokoh-tokoh NU, kiai, ulama dan para dai yang biasa menyampaikan khutbah di masjid daerahnya masing-masing.
(shf)
tulis komentar anda