Desakan Usut Dugaan Korupsi Jokowi, Relawan Gibran: Sekelompok Orang Tak Mengakui Karya Presiden
Minggu, 03 November 2024 - 18:22 WIB
JAKARTA - Gibran Fans Garuda Indonesia buka suara merespons pihak tertentu yang mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut kasus dugaan korupsi yang menyeret Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) . Desakan ini dinilai hanya opini segelintir pihak.
“Mereka nggak paham, mereka hanya bisa mengoreksi kekurangan Jokowi, tapi sekelompok orang ini tidak berani mengakui karya besar Jokowi untuk bangsa ini,” ujar Pembina Gibran Fans Garuda Indonesia Sulistio Dharmawan, Minggu (2/11/2024).
Menurut dia, segelintir orang yang mendesak KPK bahkan tidak mempunyai karya seperti yang ditorehkan Jokowi. Kelompok itu merasa kecewa dengan Jokowi dan kerap membuat narasi menyudutkan.
“Jangan sampai terprovokasi. Ayo kita bersama-sama bersatu membina kerukunan supaya bangsa ini aman kondusif,” ucapnya.
Sulistio mengatakan, siapa saja boleh memberikan kritik. Namun, harus tetap menjaga etika, khususnya sebagai bangsa yang menjunjung tinggi budaya timur.
Menurut dia, menghargai karya pemimpin adalah bagian dari etika bangsa yang harus terus dipelihara. “Kedepankan etika sebagai bangsa timur, menghargai karya para pemimpin. Kita harus saling menjaga persatuan dan keutuhan bangsa karena keutuhan adalah aset dan investasi demi keberlangsungan anak cucu kita kelak,” ujarnya.
“Mereka nggak paham, mereka hanya bisa mengoreksi kekurangan Jokowi, tapi sekelompok orang ini tidak berani mengakui karya besar Jokowi untuk bangsa ini,” ujar Pembina Gibran Fans Garuda Indonesia Sulistio Dharmawan, Minggu (2/11/2024).
Menurut dia, segelintir orang yang mendesak KPK bahkan tidak mempunyai karya seperti yang ditorehkan Jokowi. Kelompok itu merasa kecewa dengan Jokowi dan kerap membuat narasi menyudutkan.
“Jangan sampai terprovokasi. Ayo kita bersama-sama bersatu membina kerukunan supaya bangsa ini aman kondusif,” ucapnya.
Sulistio mengatakan, siapa saja boleh memberikan kritik. Namun, harus tetap menjaga etika, khususnya sebagai bangsa yang menjunjung tinggi budaya timur.
Menurut dia, menghargai karya pemimpin adalah bagian dari etika bangsa yang harus terus dipelihara. “Kedepankan etika sebagai bangsa timur, menghargai karya para pemimpin. Kita harus saling menjaga persatuan dan keutuhan bangsa karena keutuhan adalah aset dan investasi demi keberlangsungan anak cucu kita kelak,” ujarnya.
(jon)
tulis komentar anda