Wamen Perlindungan PMI: Makan Siang Bergizi Upaya Siapkan Generasi Muda Berkualitas
Selasa, 29 Oktober 2024 - 06:13 WIB
JAKARTA - Program Makan Bergizi dinilai sebagai langkah nyata pemerintah untuk memastikan generasi penerus tumbuh menjadi individu yang sehat dan berkualitas. Sebab makanan yang bergizi bukan hanya sekadar memenuhi rasa lapar, tetapi juga berperan penting dalam perkembangan fisik dan mental generasi muda.
Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Dzulfikar Ahmadi Tawalla mengatakan, dengan semakin meningkatnya tantangan global, penting bagi pemerintah untuk memastikan bahwa anak muda mendapatkan asupan nutrisi yang tepat agar dapat bersaing dan berkontribusi positif dalam masyarakat.
“Pemerintah sudah berada di jalur yang benar dengan berbagai program yang mendorong keterlibatan pemuda, termasuk pemenuhan gizi yang baik dan pendidikan yang merata,” ujarnya dalam dialog Forum Merdeka Barat (FMB9) dengan tema 'Kaum Muda Menyongsong Indonesia Emas', Senin (28/10/2024).
Dzulfikar melanjutkan, Generasi Z, yang dikenal sebagai generasi digital native, sering menghadapi masalah kesehatan mental. Survei menunjukkan bahwa satu dari tiga remaja mengalami masalah kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir.
Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan yang bersih dan pemenuhan gizi seimbang turut berperan penting dalam membangun mental yang tangguh. Nutrisi yang tepat dapat memengaruhi suasana hati, energi, dan kemampuan fokus, yang semuanya penting untuk prestasi akademik dan perkembangan pribadi. “Gizi yang baik tidak hanya berkontribusi pada kesehatan fisik, tetapi juga mendukung kesehatan mental dan perkembangan sosial mereka,” ujarnya.
Menurutnya, dalam upaya menuju Indonesia Emas 2045, dibutuhkan generasi yang memiliki kompetensi, kreativitas, dan inovasi tinggi. Upaya ini dapat terpenuhi oleh generasi yang memiliki akses kepada gizi baik dan pendidikan yang merata.
Selain itu, penting untuk memperhatikan bahwa Gen Z sebagai generasi paling muda dalam angkatan kerja memiliki karakteristik unik. Mereka dikenal sebagai generasi yang spontan, reaktif, dan memiliki keterbukaan pikiran yang luar biasa.
Dengan demikian, memberikan kesempatan para generasi muda, termasuk Gen Z, untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai program pemerintah dan masyarakat akan menjadi modal sangat berharga dalam menyongsong masa depan. “Ada peluang besar bagi anak muda untuk berkontribusi, termasuk dalam pemerintahan,” ujarnya.
Sebagai bangsa yang berdaulat, pemerintah harus percaya dan memberikan ruang bagi Gen Z untuk berinovasi dan berkontribusi. Pemerintah juga berkomitmen untuk melibatkan anak-anak muda dalam pengambilan keputusan, termasuk dalam kebijakan yang berhubungan dengan pendidikan dan kesehatan.
Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Dzulfikar Ahmadi Tawalla mengatakan, dengan semakin meningkatnya tantangan global, penting bagi pemerintah untuk memastikan bahwa anak muda mendapatkan asupan nutrisi yang tepat agar dapat bersaing dan berkontribusi positif dalam masyarakat.
“Pemerintah sudah berada di jalur yang benar dengan berbagai program yang mendorong keterlibatan pemuda, termasuk pemenuhan gizi yang baik dan pendidikan yang merata,” ujarnya dalam dialog Forum Merdeka Barat (FMB9) dengan tema 'Kaum Muda Menyongsong Indonesia Emas', Senin (28/10/2024).
Dzulfikar melanjutkan, Generasi Z, yang dikenal sebagai generasi digital native, sering menghadapi masalah kesehatan mental. Survei menunjukkan bahwa satu dari tiga remaja mengalami masalah kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir.
Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan yang bersih dan pemenuhan gizi seimbang turut berperan penting dalam membangun mental yang tangguh. Nutrisi yang tepat dapat memengaruhi suasana hati, energi, dan kemampuan fokus, yang semuanya penting untuk prestasi akademik dan perkembangan pribadi. “Gizi yang baik tidak hanya berkontribusi pada kesehatan fisik, tetapi juga mendukung kesehatan mental dan perkembangan sosial mereka,” ujarnya.
Menurutnya, dalam upaya menuju Indonesia Emas 2045, dibutuhkan generasi yang memiliki kompetensi, kreativitas, dan inovasi tinggi. Upaya ini dapat terpenuhi oleh generasi yang memiliki akses kepada gizi baik dan pendidikan yang merata.
Selain itu, penting untuk memperhatikan bahwa Gen Z sebagai generasi paling muda dalam angkatan kerja memiliki karakteristik unik. Mereka dikenal sebagai generasi yang spontan, reaktif, dan memiliki keterbukaan pikiran yang luar biasa.
Dengan demikian, memberikan kesempatan para generasi muda, termasuk Gen Z, untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai program pemerintah dan masyarakat akan menjadi modal sangat berharga dalam menyongsong masa depan. “Ada peluang besar bagi anak muda untuk berkontribusi, termasuk dalam pemerintahan,” ujarnya.
Sebagai bangsa yang berdaulat, pemerintah harus percaya dan memberikan ruang bagi Gen Z untuk berinovasi dan berkontribusi. Pemerintah juga berkomitmen untuk melibatkan anak-anak muda dalam pengambilan keputusan, termasuk dalam kebijakan yang berhubungan dengan pendidikan dan kesehatan.
(cip)
tulis komentar anda