Pemuda Tani Indonesia Optimistis Swasembada Pangan Dapat Diwujudkan Prabowo-Gibran
Selasa, 22 Oktober 2024 - 22:51 WIB
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan swasembada pangan dan energi menjadi program prioritas. Program swasembada pangan dipastikan dapat diwujudkan paling lambat 4-5 tahun ke depan.
Prabowo juga menyatakan Indonesia memiliki potensi besar untuk memajukan sektor pertanian dan mengurangi ketergantungan pangan impor. Dalam pidatonya Prabowo juga menyampaikan Indonesia tidak boleh bergantung pada sumber makanan dari luar.
Menanggapi pidato perdana Prabowo Subianto, Sekjen DPP Pemuda Tani Indonesia Suroyo optimistis swasembada pangan dapat diwujudkan, mengingat Indonesia memiliki lahan yang luas serta komoditas pangan yang beragam.
"Program prioritas Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil presiden ke - 8 Republik Indonesia mengenai swasembada pangan dan energi sangat realistis dan dapat diwujudkan, Indonesia dikenal sebagai negara agraris dan maritim memiliki sumber pangan yang melimpah dan beragam, serta lahan yang luas, sehingga berbagai program seperti cetak sawah baru (Food Estate), revitalisasi hutan dan lahan tidur adalah langkah yang tepat untuk dilakukan. Saya yakin Pak Prabowo dan Mas Gibran ke depan dapat mewujudkan swasembada pangan dan energi dengan tatakelola yang baik, terintegrasi, dan terukur," ujarnya.
Suroyo menyebut Indonesia memiliki sumber daya manusia yang unggul pada bidang pertanian dan pangan, kolaborasi antarstakeholders dan lembaga pertanian dan pangan, akan menjadi kekuatan besar sektor pangan sebagai sebuah pertahanan bukan semata-mata aspek primer yang harus dipenuhi.
"Persoalan pangan adalah soal hidup mati suatu bangsa, bukan semata-mata persoalan primer. Lebih jauh dari itu adalah soal pertahanan negara, kita dihadapkan pada persoalan perubahan iklim, penyusutan lahan, tatakelola sektor pangan yang belum sepenuhnya dapat dikelola dengan baik, namun Indonesia punya SDM yang unggul di bidang pertanian dan pangan ini,” ucapnya.
Kolaborasi antarstakeholders dan lembaga bidang pertanian dan pangan akan menjadi kekuatan yang dapat mengonversi sektor pangan menjadi suatu pertahanan negara yang kuat di tengah kondisi politik global yang menimbulkan berbagai ketidakpastian terutama persoalan pasokan pangan dari negara-negara produsen pangan.
Prabowo juga menyatakan Indonesia memiliki potensi besar untuk memajukan sektor pertanian dan mengurangi ketergantungan pangan impor. Dalam pidatonya Prabowo juga menyampaikan Indonesia tidak boleh bergantung pada sumber makanan dari luar.
Menanggapi pidato perdana Prabowo Subianto, Sekjen DPP Pemuda Tani Indonesia Suroyo optimistis swasembada pangan dapat diwujudkan, mengingat Indonesia memiliki lahan yang luas serta komoditas pangan yang beragam.
Baca Juga
"Program prioritas Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil presiden ke - 8 Republik Indonesia mengenai swasembada pangan dan energi sangat realistis dan dapat diwujudkan, Indonesia dikenal sebagai negara agraris dan maritim memiliki sumber pangan yang melimpah dan beragam, serta lahan yang luas, sehingga berbagai program seperti cetak sawah baru (Food Estate), revitalisasi hutan dan lahan tidur adalah langkah yang tepat untuk dilakukan. Saya yakin Pak Prabowo dan Mas Gibran ke depan dapat mewujudkan swasembada pangan dan energi dengan tatakelola yang baik, terintegrasi, dan terukur," ujarnya.
Suroyo menyebut Indonesia memiliki sumber daya manusia yang unggul pada bidang pertanian dan pangan, kolaborasi antarstakeholders dan lembaga pertanian dan pangan, akan menjadi kekuatan besar sektor pangan sebagai sebuah pertahanan bukan semata-mata aspek primer yang harus dipenuhi.
Baca Juga
"Persoalan pangan adalah soal hidup mati suatu bangsa, bukan semata-mata persoalan primer. Lebih jauh dari itu adalah soal pertahanan negara, kita dihadapkan pada persoalan perubahan iklim, penyusutan lahan, tatakelola sektor pangan yang belum sepenuhnya dapat dikelola dengan baik, namun Indonesia punya SDM yang unggul di bidang pertanian dan pangan ini,” ucapnya.
Kolaborasi antarstakeholders dan lembaga bidang pertanian dan pangan akan menjadi kekuatan yang dapat mengonversi sektor pangan menjadi suatu pertahanan negara yang kuat di tengah kondisi politik global yang menimbulkan berbagai ketidakpastian terutama persoalan pasokan pangan dari negara-negara produsen pangan.
tulis komentar anda