Cerita Jokowi Akan Digulingkan saat Ambil Alih Freeport
Kamis, 19 September 2024 - 18:39 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) bercerita banyak mendapatkan ancaman saat mengambil alih PT Freeport Indonesia. Saham Freeport yang dimiliki Indonesia saat itu hanya 9%. Setelah diambil alih, kini saham Freeport yang digenggam Indonesia mencapai 51%.
Jokowi mengungkapkan banyak ancaman saat itu, seperti Papua akan lepas dari Indonesia, hingga diancam digulingkan dari kursi Kepala Negara.
"Waktu akan ambil Freeport saja, banyak yang membisiki kepada saya, 'Pak hati-hati, Papua bisa lepas. Pak, hati-hati Bapak bisa digulingkan. Pak hati-hati," kata Jokowi saat menghadiri Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia XXII & Seminar Nasional 2024 di Surakarta, Kamis (19/9/2024).
Jokowi mengatakan, selama 55 tahun beroperasi, Freeport tidak pernah membangun smelter di Indonesia. Dia meminta kepada Freeport jika ingin memperpanjang kontraknya maka harus membangun smelter.
"Freeport sendiri sudah beroperasi 55 tahun ndak pernah mau membangun yang namanya smelter karena di sana bukan hanya tembaga, ada barang lain yang harganya lebih tinggi, yaitu emas," katanya.
Pada kesempatan itu, Jokowi pun menegaskan bahwa Freeport bukan milik Amerika. Saat ini, saham yang dimiliki Indonesia dari Freeport sudah 51%. Bahkan, kata Jokowi, akan terus bertambah hingga 61%.
"Hati-hati kalau kita bicara Freeport sekarang bukan milik Amerika, karena orang masih Freeport-Freeport, itu sudah milik Indonesia, itu sudah dimiliki MIND ID 51%, dulu kita hanya punya 9% sekarang sudah kita miliki 51%, dan sebentar lagi akan menjadi 61%, pokoknya kita akan terus ambil," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, Freeport akan punya smelter di Gresik dan segera beroperasi. Dengan begitu, Jokowi mengatakan Indonesia akan tahu berapa ton emas yang hilang dari Indonesia selama 50-an tahun.
"Nah, nanti kita punya smelter sendiri di Gresik, tahu kita berapa ton emas setiap tahun yang hilang dari Tanah Air Indonesia selama 50-an tahun. Perkiraan saya per tahun mungkin 40-50 ton itu baru perkiraan, nebak-nebak, tapi nanti kalau sudah berproduksi baru kita tahu betul, oh ada emasnya sekian ton per tahun," katanya.
Jokowi mengungkapkan banyak ancaman saat itu, seperti Papua akan lepas dari Indonesia, hingga diancam digulingkan dari kursi Kepala Negara.
"Waktu akan ambil Freeport saja, banyak yang membisiki kepada saya, 'Pak hati-hati, Papua bisa lepas. Pak, hati-hati Bapak bisa digulingkan. Pak hati-hati," kata Jokowi saat menghadiri Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia XXII & Seminar Nasional 2024 di Surakarta, Kamis (19/9/2024).
Jokowi mengatakan, selama 55 tahun beroperasi, Freeport tidak pernah membangun smelter di Indonesia. Dia meminta kepada Freeport jika ingin memperpanjang kontraknya maka harus membangun smelter.
"Freeport sendiri sudah beroperasi 55 tahun ndak pernah mau membangun yang namanya smelter karena di sana bukan hanya tembaga, ada barang lain yang harganya lebih tinggi, yaitu emas," katanya.
Pada kesempatan itu, Jokowi pun menegaskan bahwa Freeport bukan milik Amerika. Saat ini, saham yang dimiliki Indonesia dari Freeport sudah 51%. Bahkan, kata Jokowi, akan terus bertambah hingga 61%.
"Hati-hati kalau kita bicara Freeport sekarang bukan milik Amerika, karena orang masih Freeport-Freeport, itu sudah milik Indonesia, itu sudah dimiliki MIND ID 51%, dulu kita hanya punya 9% sekarang sudah kita miliki 51%, dan sebentar lagi akan menjadi 61%, pokoknya kita akan terus ambil," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, Freeport akan punya smelter di Gresik dan segera beroperasi. Dengan begitu, Jokowi mengatakan Indonesia akan tahu berapa ton emas yang hilang dari Indonesia selama 50-an tahun.
"Nah, nanti kita punya smelter sendiri di Gresik, tahu kita berapa ton emas setiap tahun yang hilang dari Tanah Air Indonesia selama 50-an tahun. Perkiraan saya per tahun mungkin 40-50 ton itu baru perkiraan, nebak-nebak, tapi nanti kalau sudah berproduksi baru kita tahu betul, oh ada emasnya sekian ton per tahun," katanya.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda