Muhammadiyah Siap Kelola Tambang, Muhadjir: Sudah Dibentuk Badan Korporasi

Rabu, 11 September 2024 - 11:00 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy sebagai Ketua Tim Pengelola Tambang Muhammadiyah memberikan keterangan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/9/2024). Foto: SINDOnews/Binti Mufarida
JAKARTA - Muhammadiyah telah membentuk dua badan korporasi untuk pengelolaan tambang. Hal ini sebagai tindak lanjut setelah Muhammadiyah menerima konsesi tambang dari pemerintah.

Muhammadiyah telah menunjuk Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy sebagai Ketua Tim Pengelola Tambang Muhammadiyah.





“Tambang sekarang ini sudah dibentuk tim, yang saya sebagai ketua timnya. Tapi, saya dalam kapasitas bukan sebagai ahli tambang, sebagai Ketua PP yang membidangi ekonomi,” ujar Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/9/2024).

Dua badan korporasi telah dibentuk yakni strategic company dan operating company. “Ada strategic corporation, jadi korporasi strategic. Kemudian juga company, maksud saya strategic company. Yang ini nanti menjadi holding. Kemudian ada operating company. Operating company inilah yang nanti para ahli yang memang punya pengalaman ditambang orang Muhammadiyah dan juga ahli,” ungkapnya.

Muhammadiyah dalam pengelolaan tambang juga akan melibatkan lima fakultas Jurusan Pertambangan di Kampus Muhammadiyah.

Muhadjir memastikan Muhammadiyah tidak akan buru-buru untuk memutuskan pengelolaan tambang dan akan disiapkan terlebih dulu badan pengelolanya. Pasalnya, dalam pengelolaan tambang tidak boleh langsung ke organisasi sosial kemasyarakatan tapi harus lewat badan usaha.

“Kita tidak akan buru-buru memutuskan. Kalau menerimanya iya. Tetapi kita siapkan dulu institusi di dalam Muhammadiyah. Mulai dari tadi itu holdingnya kita bentuk. Karena kan tidak boleh langsung ke organisasi sosial kemasyarakatannya, tapi harus lewat badan usahanya,” ujarnya.

“Kita punya badan usaha milik Muhammadiyah namanya BUMM. Nah ini kan sekarang kita bentuk holding, namanya strategic company. Kemudian sudah terbentuk lagi operatingnya. Nanti operating ini yang akan bekerja sama dengan kontraktor termasuk yang melakukan survei awal untuk menetapkan sebagaimana kelayakan untuk pertambangannya sampai betul-betul bisnis-bisnisnya mantap,” sambungnya.
(jon)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More