Pesawat N250 Bukti Penerbangan Indonesia Pernah Gemparkan Dunia
Rabu, 26 Agustus 2020 - 20:07 WIB
YOGYAKARTA - Pesawat N250 Gatotkaca yang digagas Presiden ke 3 RI BJ Habibie berhasil membawa Indonesia menjadi negara yang disegani oleh dunia internasional. Pasalnya, pesawat itu dilengkapi dengan teknologi modern bila dibandingkan dengan pesawat sejenisnya.
”Pesawat ini telah menggemparkan seluruh dunia karena terbang perdana. Bahkan, pesawat ini berhasil terbang keliling dunia mengikuti Paris Air Show,” kata Direktur Umum dan SDM PT DI Sukatwikanto saat menghadiri peresmian monumen pesawat N250 Gatotkaca di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala, (Muspusdirla), Lanud Adi Sutjipto, Yogyakarta, Rabu (26/8/2020). (Baca juga: Panglima TNI Resmikan Pesawat N250 Gatotkaca Jadi Koleksi Muspusdirla)
Namun, dalam perjalanannya pengembangan pesawat N250 harus dihentikan imbas dari krisis menoter yang terjadi pada 1998. "Akibatnya pengembangan pesawat PA 01 Gatotkaca dan PA 02 Krincing Wesi mulai sejak itu tidak memiliki izin terbang dan seluruh aktivitas pengujian dihentikan," ucapnya.
Sukatwikanto berharap, kehadiran pesawat N250 di Muspusdirla bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk memiliki keyakinan dan daya juang sehingga bisa mencetak sosok Habibie di masa yang akan datang. (Baca juga: Tiba di Museum, Selamat Beristirahat N-250 Gatot Kaca...)
Senada, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Fadjar Adriyanto mengatakan, kehadiran monumen ini menjadi pertanda bahwa Indonesia pernah berjaya di dirgantara. ”Dengan ada di sini (Muspusdirla), masyarakat bisa tahu bahwa dulu bangsa Indonesia pada 1995 sudah bisa membuat pesawat yang begitu canggih," ucapnya.
Fadjar menjelaskan, pemindahan pesawat N250 dari PT DI di Bandung, Jawa Barat ke Muspusdirla merupakan prakarsa dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang kala itu menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU). "Ketika itu, beliau berkunjung ke PT DI dan melihat ada pesawat N250 di hanggar. Beliau ingin pesawat karya anak bangsa ini bisa dilihat oleh seluruh masyarakat Indonesia," katanya. (Baca juga: N250 Gatot Kaca Tiba di Yogyakarta, Tempuh Jalan Darat 567 Km)
Fadjar menambahkan, penyerahan pesawat N250 Prototype Aircraft 01 (PA01) Gatotkaca ini didasarkan pada Surat Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (SKEP) Nomor 284/VIII/2020 tanggal 14 Agustus 2020, tentang Penugasan Penerimaan Hibah Pesawat PA01 N250 milik PT DI untuk ditempatkan di Museum Pusat Dirgantara Mandala Yogyakarta. Setelah menempuh perjalanan panjang dari Bandung sejauh 567 kilometer, akhirnya pesawat itu tiba di Yogyakarta sekitar pukul 04.30 pada Jumat 21 Agustus 2020.
”Penulisan N250 pada badan pesawat tersebut memiliki sejumlah arti. Huruf "N" bermakna Nusantara. Angka 2 menunjukkan jumlah mesin turboprop yang digunakan oleh pesawat tersebut. Sedangkan, angka 50 adalah kapasitas penumpang pesawat. Sementara, penamaan Gatot Kaca adalah nama yang diberikan Presiden Soeharto,” katanya.
”Pesawat ini telah menggemparkan seluruh dunia karena terbang perdana. Bahkan, pesawat ini berhasil terbang keliling dunia mengikuti Paris Air Show,” kata Direktur Umum dan SDM PT DI Sukatwikanto saat menghadiri peresmian monumen pesawat N250 Gatotkaca di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala, (Muspusdirla), Lanud Adi Sutjipto, Yogyakarta, Rabu (26/8/2020). (Baca juga: Panglima TNI Resmikan Pesawat N250 Gatotkaca Jadi Koleksi Muspusdirla)
Namun, dalam perjalanannya pengembangan pesawat N250 harus dihentikan imbas dari krisis menoter yang terjadi pada 1998. "Akibatnya pengembangan pesawat PA 01 Gatotkaca dan PA 02 Krincing Wesi mulai sejak itu tidak memiliki izin terbang dan seluruh aktivitas pengujian dihentikan," ucapnya.
Sukatwikanto berharap, kehadiran pesawat N250 di Muspusdirla bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk memiliki keyakinan dan daya juang sehingga bisa mencetak sosok Habibie di masa yang akan datang. (Baca juga: Tiba di Museum, Selamat Beristirahat N-250 Gatot Kaca...)
Senada, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Fadjar Adriyanto mengatakan, kehadiran monumen ini menjadi pertanda bahwa Indonesia pernah berjaya di dirgantara. ”Dengan ada di sini (Muspusdirla), masyarakat bisa tahu bahwa dulu bangsa Indonesia pada 1995 sudah bisa membuat pesawat yang begitu canggih," ucapnya.
Fadjar menjelaskan, pemindahan pesawat N250 dari PT DI di Bandung, Jawa Barat ke Muspusdirla merupakan prakarsa dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang kala itu menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU). "Ketika itu, beliau berkunjung ke PT DI dan melihat ada pesawat N250 di hanggar. Beliau ingin pesawat karya anak bangsa ini bisa dilihat oleh seluruh masyarakat Indonesia," katanya. (Baca juga: N250 Gatot Kaca Tiba di Yogyakarta, Tempuh Jalan Darat 567 Km)
Fadjar menambahkan, penyerahan pesawat N250 Prototype Aircraft 01 (PA01) Gatotkaca ini didasarkan pada Surat Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (SKEP) Nomor 284/VIII/2020 tanggal 14 Agustus 2020, tentang Penugasan Penerimaan Hibah Pesawat PA01 N250 milik PT DI untuk ditempatkan di Museum Pusat Dirgantara Mandala Yogyakarta. Setelah menempuh perjalanan panjang dari Bandung sejauh 567 kilometer, akhirnya pesawat itu tiba di Yogyakarta sekitar pukul 04.30 pada Jumat 21 Agustus 2020.
”Penulisan N250 pada badan pesawat tersebut memiliki sejumlah arti. Huruf "N" bermakna Nusantara. Angka 2 menunjukkan jumlah mesin turboprop yang digunakan oleh pesawat tersebut. Sedangkan, angka 50 adalah kapasitas penumpang pesawat. Sementara, penamaan Gatot Kaca adalah nama yang diberikan Presiden Soeharto,” katanya.
(cip)
tulis komentar anda