Nasaruddin Umar: Siapa pun Boleh Masuk Masjid Istiqlal untuk Mencari Kebaikan
Kamis, 05 September 2024 - 11:36 WIB
JAKARTA - Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar mengatakan bahwa siapa pun boleh masuk ke dalam Masjid Istiqlal . Sebab, sejak Masjid Istiqlal didirikan tahun 1961 oleh Presiden Soekarno dan diresmikan pada tanggal 1978 oleh Presiden Soeharto ini dibangun dengan visi besar dan telah banyak melakukan terobosan untuk menciptakan harmoni kehidupan bangsa Indonesia dan juga dunia.
"Siapa pun boleh masuk untuk mencari kebaikan bagi umat manusia melalui masjid ini. Sejak awal Masjid Istiqlal berfungsi untuk membudayakan dan melayani semua orang," ujar Umar saat pertemuan lintas agama bersama Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024).
Di samping acara ritual keagamaan Islam, Masjid Istiqlal juga secara reguler melaksanakan kegiatan interfaith interculture diplomatik activity dan lainnya. Masjid Istiqlal juga dilengkapi dalam berbagai fasilitas pembelajaran formal dari kelompok bermain, taman kanak-kanak, pendidikan dasar dan menengah yang siswanya mencapai 1.100 pelajar.
Selain itu, Masjid Istiqlal juga mengadakan pendidikan kader ulama khususnya ulama perempuan di level master dan doktor yang berkolaborasi dengan kampus besar dunia baik di Timur Tengah Eropa maupun Amerika Serikat. Menurutnya, semua ini bertujuan untuk menciptakan ulama masa depan yang moderat dan mendunia.
"Selain itu Masjid Istiqlal juga dilengkapi dengan fasilitas olahraga dan seni berupa gym Center, panggung kesenian, pusat kuliner, dan bisnis center yang dapat diakses oleh semua warga termasuk komunitas non muslim," sambungnya.
Kemudian, Masjid Istiqlal juga mempunyai basement dan lapangan parkir yang mampu menampung sekitar 1.000 kendaraan roda empat dapat digunakan oleh jemaah Masjid Istiqlal Katedral dan warga masyarakat lainnya.
"Masjid Istiqlal adalah satu-satunya masjid negara yang juga diharapkan mampu memberikan pembinaan terhadap lebih dari satu juta masjid dan mushola yang bertebaran di seluruh kepulauan Negara Kesatuan Republik Indonesia," tuturnya.
Selain itu, Nasaruddin menyampaikan bahwa Masjid Istiqlal berfungsi untuk merawat toleransi dan moderasi umat beragama di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan dibangunnya terowongan silaturahim atau The Tunnel of Friendship yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.
"Siapa pun boleh masuk untuk mencari kebaikan bagi umat manusia melalui masjid ini. Sejak awal Masjid Istiqlal berfungsi untuk membudayakan dan melayani semua orang," ujar Umar saat pertemuan lintas agama bersama Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024).
Baca Juga
Di samping acara ritual keagamaan Islam, Masjid Istiqlal juga secara reguler melaksanakan kegiatan interfaith interculture diplomatik activity dan lainnya. Masjid Istiqlal juga dilengkapi dalam berbagai fasilitas pembelajaran formal dari kelompok bermain, taman kanak-kanak, pendidikan dasar dan menengah yang siswanya mencapai 1.100 pelajar.
Selain itu, Masjid Istiqlal juga mengadakan pendidikan kader ulama khususnya ulama perempuan di level master dan doktor yang berkolaborasi dengan kampus besar dunia baik di Timur Tengah Eropa maupun Amerika Serikat. Menurutnya, semua ini bertujuan untuk menciptakan ulama masa depan yang moderat dan mendunia.
"Selain itu Masjid Istiqlal juga dilengkapi dengan fasilitas olahraga dan seni berupa gym Center, panggung kesenian, pusat kuliner, dan bisnis center yang dapat diakses oleh semua warga termasuk komunitas non muslim," sambungnya.
Kemudian, Masjid Istiqlal juga mempunyai basement dan lapangan parkir yang mampu menampung sekitar 1.000 kendaraan roda empat dapat digunakan oleh jemaah Masjid Istiqlal Katedral dan warga masyarakat lainnya.
"Masjid Istiqlal adalah satu-satunya masjid negara yang juga diharapkan mampu memberikan pembinaan terhadap lebih dari satu juta masjid dan mushola yang bertebaran di seluruh kepulauan Negara Kesatuan Republik Indonesia," tuturnya.
Selain itu, Nasaruddin menyampaikan bahwa Masjid Istiqlal berfungsi untuk merawat toleransi dan moderasi umat beragama di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan dibangunnya terowongan silaturahim atau The Tunnel of Friendship yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.
tulis komentar anda