Masjid Istiqlal Dinilai Tak Sekadar Tempat Ibadah, tapi Rumah Besar bagi Kemanusiaan
Kamis, 05 September 2024 - 11:22 WIB
JAKARTA - Masjid Istiqlal merupakan masjid negara Indonesia dan juga rumah besar bagi kemanusiaan. Hal ini dikatakan oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar.
Masjid Istiqlal didirikan tahun 1961 oleh Presiden Soekarno dan diresmikan pada tanggal 1978 oleh Presiden Soeharto ini dibangun dengan visi besar dan telah banyak melakukan terobosan untuk menciptakan harmoni kehidupan bangsa Indonesia dan juga dunia.
Sehingga Masjid Istiqlal yang telah direnovasi oleh Presiden Joko Widodo, kata dia bukan hanya rumah ibadah umat Islam tetapi juga rumah besar untuk kemanusiaan.
"Semenjak saya bertugas sebagai imam besar Masjid Istiqlal Saya telah menegaskan bahwa Masjid Istiqlal bukan hanya rumah ibadah bagi umat Islam tetapi juga sekaligus rumah besar bagi kemanusiaan,"kata Umar saat pertemuan lintas agama bersama Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024)..
Dia pun berprinsip bahwa humanity is only one. Sehingga peran pemberdayaan umat difokuskan pada basis kemanusiaan dan harmoni kehidupan.
"Kita berharap dan berprinsip bahwa humanity is only one maka siapapun boleh masuk dan mendapatkan manfaat dari Masjid Istiqlal tentu saja dengan ketentuan dan adat istiadat yang berlaku di lingkungan Masjid Istiqlal,"ucapnya.
Di samping, Masjid Istiqlal kata Umar memiliki beragam fasilitas dan dapat diakses oleh semua warga termasuk komunitas nonmuslim. Hal ini menunjukkan bahwa Masjid ini berfungsi untuk merawat toleransi dan moderasi antar umat beragama.
"Masjid Istiqlal berfungsi untuk merawat toleransi dan moderasi umat beragama di Indonesia. Kita semua telah melakukan terobosan besar untuk merawat toleransi dan moderasi umat beragama di Indonesia dengan dibangunnya terowongan silaturahim The Thunder of friendship yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral inilah yang menjadi bukti betapa besar peran Masjid Istiqlal,"kata dia.
Terakhir dia menyampaikan bahwa kehadiran Bapak Paus Fransiskus di masjid terbesar di Asia Tenggara ini tentu saja memberikan kehormatan besar kepada segenap warga bangsa Indonesia. Serta memberikan apresiasi kepada bangsa dan komunitas Islam dengan mengunjungi Masjid Istiqlal.
"Kami sangat berbahagia bahwa Bapak Paus memberikan apresiasi kepada bangsa dan komunitas kami dengan mengunjungi negara dan tempat suci kami kebanggaan kami di Istiqlal. Insya Allah pesan dan cita-cita yang disampaikan oleh Bapak Paus Fransiskus tentu akan menambah semangat kita semua untuk menyuarakan harmoni di antara kita semua,"tuturnya.
Masjid Istiqlal didirikan tahun 1961 oleh Presiden Soekarno dan diresmikan pada tanggal 1978 oleh Presiden Soeharto ini dibangun dengan visi besar dan telah banyak melakukan terobosan untuk menciptakan harmoni kehidupan bangsa Indonesia dan juga dunia.
Sehingga Masjid Istiqlal yang telah direnovasi oleh Presiden Joko Widodo, kata dia bukan hanya rumah ibadah umat Islam tetapi juga rumah besar untuk kemanusiaan.
"Semenjak saya bertugas sebagai imam besar Masjid Istiqlal Saya telah menegaskan bahwa Masjid Istiqlal bukan hanya rumah ibadah bagi umat Islam tetapi juga sekaligus rumah besar bagi kemanusiaan,"kata Umar saat pertemuan lintas agama bersama Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024)..
Dia pun berprinsip bahwa humanity is only one. Sehingga peran pemberdayaan umat difokuskan pada basis kemanusiaan dan harmoni kehidupan.
"Kita berharap dan berprinsip bahwa humanity is only one maka siapapun boleh masuk dan mendapatkan manfaat dari Masjid Istiqlal tentu saja dengan ketentuan dan adat istiadat yang berlaku di lingkungan Masjid Istiqlal,"ucapnya.
Di samping, Masjid Istiqlal kata Umar memiliki beragam fasilitas dan dapat diakses oleh semua warga termasuk komunitas nonmuslim. Hal ini menunjukkan bahwa Masjid ini berfungsi untuk merawat toleransi dan moderasi antar umat beragama.
"Masjid Istiqlal berfungsi untuk merawat toleransi dan moderasi umat beragama di Indonesia. Kita semua telah melakukan terobosan besar untuk merawat toleransi dan moderasi umat beragama di Indonesia dengan dibangunnya terowongan silaturahim The Thunder of friendship yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral inilah yang menjadi bukti betapa besar peran Masjid Istiqlal,"kata dia.
Terakhir dia menyampaikan bahwa kehadiran Bapak Paus Fransiskus di masjid terbesar di Asia Tenggara ini tentu saja memberikan kehormatan besar kepada segenap warga bangsa Indonesia. Serta memberikan apresiasi kepada bangsa dan komunitas Islam dengan mengunjungi Masjid Istiqlal.
"Kami sangat berbahagia bahwa Bapak Paus memberikan apresiasi kepada bangsa dan komunitas kami dengan mengunjungi negara dan tempat suci kami kebanggaan kami di Istiqlal. Insya Allah pesan dan cita-cita yang disampaikan oleh Bapak Paus Fransiskus tentu akan menambah semangat kita semua untuk menyuarakan harmoni di antara kita semua,"tuturnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda