Bukan Media Penularan, Tito Sebut Pilkada Gelombang Perlawanan Covid-19
Rabu, 26 Agustus 2020 - 10:05 WIB
JAKARTA - Pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2020 tinggal tiga bulan. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan pilkada serentak 2020 merupakan momentum untuk menjadikan masyarakat sebagai agen perlawanan terhadap Covid-19.
Pemda harus aktif mensosialisasikan dan mengedukasikan penerapan protokol kesehatan Covid-19 kepada masyarakat. “Momentum pilkada bukan menjadi media penularan, melainkan justru menjadi gelombang memobilisasi masyarakat sebagai agen perlawanan Covid-19,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (26/8/2020).
Mantan Kapolri itu menekankan agar semua elemen masyarakat menjalankan protokol kesehatan dengan benar. Dengan demikian, penyebaran virus Sars Cov-II bisa ditekan. Jika tidak, akan muncul klaster-klaster baru penyebaran Covid-19.
(Baca: Tito Karnavian: Harus Ada Counter Narasi untuk Meluruskan Narasi Jihad yang Salah)
Tito menerangkan tidak ada satupun ahli yang bisa memastikan kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir. Semua yang ada saat ini hanya sebatas skenario-skenario dan prediksi, misal saat vaksin ditemukan, obat ditemukan, dan herd immunity.
Penanganan pandemi Covid-19 ini merupakan urusan kontrol sosial. Dia menuturkan perlu dukungan jajaran pemerintahan di daerah agar pandemi bisa ditangani dengan baik.
"Tidak cukup hanya diimbau dan didorong. Perlu ada keserentakan dan kesungguhan untuk menangani COVID-19 ini. Kita juga masih perlu meningkatkan masalah 3 M: memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," pungkasnya.
Pemda harus aktif mensosialisasikan dan mengedukasikan penerapan protokol kesehatan Covid-19 kepada masyarakat. “Momentum pilkada bukan menjadi media penularan, melainkan justru menjadi gelombang memobilisasi masyarakat sebagai agen perlawanan Covid-19,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (26/8/2020).
Mantan Kapolri itu menekankan agar semua elemen masyarakat menjalankan protokol kesehatan dengan benar. Dengan demikian, penyebaran virus Sars Cov-II bisa ditekan. Jika tidak, akan muncul klaster-klaster baru penyebaran Covid-19.
(Baca: Tito Karnavian: Harus Ada Counter Narasi untuk Meluruskan Narasi Jihad yang Salah)
Tito menerangkan tidak ada satupun ahli yang bisa memastikan kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir. Semua yang ada saat ini hanya sebatas skenario-skenario dan prediksi, misal saat vaksin ditemukan, obat ditemukan, dan herd immunity.
Penanganan pandemi Covid-19 ini merupakan urusan kontrol sosial. Dia menuturkan perlu dukungan jajaran pemerintahan di daerah agar pandemi bisa ditangani dengan baik.
"Tidak cukup hanya diimbau dan didorong. Perlu ada keserentakan dan kesungguhan untuk menangani COVID-19 ini. Kita juga masih perlu meningkatkan masalah 3 M: memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," pungkasnya.
(muh)
tulis komentar anda