Kepala BNPT: RAN PE Perlu Dilanjutkan untuk Ciptakan Indonesia Aman dari Radikalisme
Selasa, 20 Agustus 2024 - 22:56 WIB
JAKARTA - Rencana Aksi Nasional Pencegahan Ekstremisme (RAN PE) dinilai sangat penting untuk menciptakan Indonesia yang aman dari radikalisme dan terorisme. Karena itu, RAN PE dilanjutkan ke periode selanjutnya 2025-2029 dengan mengedepankan pendekatan human security.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Mohammed Rycko Amelza Dahniel saat acara RAN PE Awards 2024.
“Keberadaan dan keberlanjutannya (RAN PE) masih sangat diperlukan, di mana kelanjutan RAN PE tersebut akan lebih mengedepankan pendekatan human security yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan PBB,” ujar Rycko dalam acara RAN PE Awards 2024 dikutip, Selasa (20/8/2024).
Rycko mengatakan hingga Juli 2024 tercatat 93,3% atau sebanyak 126 aksi dalam RAN PE periode pertama telah terlaksana. Dampak positif yang dapat dirasakan di antaranya, tidak terdapat aksi terorisme sepanjang 2023 hingga saat ini, peningkatan kesadaran dalam upaya pencegahan terorisme di level pusat dan daerah, hingga terciptanya resiliensi pada tingkat global.
Menurut Kepala BNPT, RAN PE juga telah menginspirasi pembentukan 7 Program Prioritas BNPT yang ditujukan untuk membangun ketahanan masyarakat khususnya kelompok rentan yaitu perempuan, anak dan remaja.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin mendukung penuh penetapan RAN PE 2025-2029. Dirinya berpesan agar kolaborasi multipihak lebih diperkuat, fokus pada program kegiatan berdampak langsung dan nyata di masyarakat, meningkatkan peran perempuan dan perlindungan anak dalam upaya pencegahan, serta mendorong pemerintah daerah lebih aktif dalam pelaksanaan RAN PE.
Wapres berharap RAN PE periode selanjutnya dapat menjadi babak baru dalam menciptakan keamanan dan mendorong kontribusi seluruh pihak untuk terlibat dalam mencegah dan menanggulangi ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme.
“RAN PE selanjutnya terus membantu meningkatkan kondisi aman tanpa ancaman dan menjadi motivasi bagi seluruh pihak untuk memberikan upaya terbaik dalam mencegah dan menanggulangi ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme,” tutup Wapres.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Mohammed Rycko Amelza Dahniel saat acara RAN PE Awards 2024.
“Keberadaan dan keberlanjutannya (RAN PE) masih sangat diperlukan, di mana kelanjutan RAN PE tersebut akan lebih mengedepankan pendekatan human security yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan PBB,” ujar Rycko dalam acara RAN PE Awards 2024 dikutip, Selasa (20/8/2024).
Rycko mengatakan hingga Juli 2024 tercatat 93,3% atau sebanyak 126 aksi dalam RAN PE periode pertama telah terlaksana. Dampak positif yang dapat dirasakan di antaranya, tidak terdapat aksi terorisme sepanjang 2023 hingga saat ini, peningkatan kesadaran dalam upaya pencegahan terorisme di level pusat dan daerah, hingga terciptanya resiliensi pada tingkat global.
Menurut Kepala BNPT, RAN PE juga telah menginspirasi pembentukan 7 Program Prioritas BNPT yang ditujukan untuk membangun ketahanan masyarakat khususnya kelompok rentan yaitu perempuan, anak dan remaja.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin mendukung penuh penetapan RAN PE 2025-2029. Dirinya berpesan agar kolaborasi multipihak lebih diperkuat, fokus pada program kegiatan berdampak langsung dan nyata di masyarakat, meningkatkan peran perempuan dan perlindungan anak dalam upaya pencegahan, serta mendorong pemerintah daerah lebih aktif dalam pelaksanaan RAN PE.
Wapres berharap RAN PE periode selanjutnya dapat menjadi babak baru dalam menciptakan keamanan dan mendorong kontribusi seluruh pihak untuk terlibat dalam mencegah dan menanggulangi ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme.
“RAN PE selanjutnya terus membantu meningkatkan kondisi aman tanpa ancaman dan menjadi motivasi bagi seluruh pihak untuk memberikan upaya terbaik dalam mencegah dan menanggulangi ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme,” tutup Wapres.
(kri)
tulis komentar anda