Pidato Jokowi di Sidang Tahunan MPR: Mohon Maaf untuk Setiap Hati yang Mungkin Kecewa
Jum'at, 16 Agustus 2024 - 11:25 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia di penghujung masa jabatannya. Ucapan maaf ini dilontarkan Jokowi mengakhiri pidato pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD, di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Jokowi mengatakan bahwa 10 tahun jabatannya bukanlah waktu yang cukup panjang untuk mengurai semua permasalahan bangsa. “Saya sangat menyadari bahwa sebagai pribadi yang jauh dari kata sempurna, sebagai insan yang tumbuh dalam segala keterbatasan, dan sebagai manusia yang jauh dari kata istimewa, sangat mungkin ada yang luput dari pandangan saya. Sangat mungkin ada celah dari langkah-langkah yang saya ambil. Sangat mungkin banyak kealpaan dalam diri saya.”
“Oleh sebab itu, di penghujung masa jabatan ini, izinkan saya menyampaikan suara nurani terdalam kepada Bapak, Ibu, Saudara-Saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air, kepada seluruh rakyat Indonesia, tidak terkecuali satu pun,” kata Jokowi.
Tak lupa, dia yang didampingi oleh Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin pun kembali meminta maaf jika ada masyarakat Indonesia yang kecewa. “Saya dan Profesor Doktor Honoris Causa Kyai Haji Ma’ruf Amin mohon maaf. Mohon maaf untuk setiap hati yang mungkin kecewa, untuk setiap harapan yang mungkin belum bisa terwujud, untuk setiap cita-cita yang mungkin belum bisa tergapai. Sekali lagi, kami mohon maaf. Ini adalah yang terbaik, yang bisa kami upayakan bagi rakyat Indonesia, bagi bangsa dan negara Indonesia.”
“Saya tahu bahwa hasil yang kita capai pada saat ini belum sepenuhnya tuntas mencapai hasil akhir, belum sepenuhnya sesuai dengan harapan dan keinginan Bapak Ibu semua,” katanya.
Namun, Jokowi meyakini dan percaya dengan persatuan dan kerja sama, maka keberlanjutan akan terjaga. “Indonesia sebagai negara yang kuat dan berdaulat akan mampu melompat dan menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045.”
Jokowi mengatakan bahwa 10 tahun jabatannya bukanlah waktu yang cukup panjang untuk mengurai semua permasalahan bangsa. “Saya sangat menyadari bahwa sebagai pribadi yang jauh dari kata sempurna, sebagai insan yang tumbuh dalam segala keterbatasan, dan sebagai manusia yang jauh dari kata istimewa, sangat mungkin ada yang luput dari pandangan saya. Sangat mungkin ada celah dari langkah-langkah yang saya ambil. Sangat mungkin banyak kealpaan dalam diri saya.”
“Oleh sebab itu, di penghujung masa jabatan ini, izinkan saya menyampaikan suara nurani terdalam kepada Bapak, Ibu, Saudara-Saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air, kepada seluruh rakyat Indonesia, tidak terkecuali satu pun,” kata Jokowi.
Tak lupa, dia yang didampingi oleh Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin pun kembali meminta maaf jika ada masyarakat Indonesia yang kecewa. “Saya dan Profesor Doktor Honoris Causa Kyai Haji Ma’ruf Amin mohon maaf. Mohon maaf untuk setiap hati yang mungkin kecewa, untuk setiap harapan yang mungkin belum bisa terwujud, untuk setiap cita-cita yang mungkin belum bisa tergapai. Sekali lagi, kami mohon maaf. Ini adalah yang terbaik, yang bisa kami upayakan bagi rakyat Indonesia, bagi bangsa dan negara Indonesia.”
“Saya tahu bahwa hasil yang kita capai pada saat ini belum sepenuhnya tuntas mencapai hasil akhir, belum sepenuhnya sesuai dengan harapan dan keinginan Bapak Ibu semua,” katanya.
Namun, Jokowi meyakini dan percaya dengan persatuan dan kerja sama, maka keberlanjutan akan terjaga. “Indonesia sebagai negara yang kuat dan berdaulat akan mampu melompat dan menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045.”
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda