Edy Rahmayadi Yakin Menang Lawan Bobby Nasution di Pilgub Sumut
Rabu, 14 Agustus 2024 - 23:47 WIB
JAKARTA - Mantan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi yakin menang melawan Bobby Nasution di Pilgub Sumut 2024. Diketahui, Bobby yang merupakan Wali Kota Medan tersebut didukung koalisi gemuk.
Sejumlah partai politik (parpol) yang mendukung suami Kahiyang Ayu di Pilgub Sumut 2024 adalah Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Nasdem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Oh yakin saya menang," kata Edy usai menghadiri pengumuman calon kepala daerah yang diusung PDIP di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2024).
Ia pun tak khawatir untuk berhadapan dengan super koalisi tersebut. Menurutnya, itu merupakan dinamika demokrasi yang terjadi di Pilkada.
"Sehingga, silakan rakyat berpesta. Tinggal memilih mana yang akan dipilih untuk menjadi pemimpin," ujarnya.
Purnawirawan Jenderal TNI Bintang 3 ini pun berharap tak ada tekanan-tekanan kepada rakyat. Menurutnya, biarlah demokrasi berjalan sebagaimana mestinya.
"Yang mengganggu demokrasi adalah pengkhianat bangsa," pungkasnya.
Sejumlah partai politik (parpol) yang mendukung suami Kahiyang Ayu di Pilgub Sumut 2024 adalah Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Nasdem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Oh yakin saya menang," kata Edy usai menghadiri pengumuman calon kepala daerah yang diusung PDIP di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2024).
Ia pun tak khawatir untuk berhadapan dengan super koalisi tersebut. Menurutnya, itu merupakan dinamika demokrasi yang terjadi di Pilkada.
"Sehingga, silakan rakyat berpesta. Tinggal memilih mana yang akan dipilih untuk menjadi pemimpin," ujarnya.
Purnawirawan Jenderal TNI Bintang 3 ini pun berharap tak ada tekanan-tekanan kepada rakyat. Menurutnya, biarlah demokrasi berjalan sebagaimana mestinya.
"Yang mengganggu demokrasi adalah pengkhianat bangsa," pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda