Jokowi Instruksikan Menteri Fokus Bekerja di Tengah Pandemi
Selasa, 25 Agustus 2020 - 14:11 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan kepada para menterinya untuk fokus bekerja, terutama dalam mengatasi pandemi COVID-19 dan dampak ekonominya.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP), Viktor S Sirait usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin (24/8/2020). Viktor datang bersama beberapa pengurus Bara JP lainnya.
Menurut Viktor, dalam pertemuan tersebut presiden menyampaikan bahwa fokus pemerintah saat ini adalah penanganan corona, terutama bagaimana agar kampanye protokol kesehatan lebih massif, sehingga semua masyarakat disiplin mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan.( )
Viktor menambahkan, Presiden mengingatkan disiplin protokol kesehatan sangat penting karena adanya peningkatan kasus penularan COVID-19 di banyak negara Eropa seperti Spanyol, Prancis, dan Jerman. Sejumlah negara lainnya di Asia seperti India, Filipina, Bangladesh, Iran, Nepal, hingga Korea Selatan diketahui juga mengalami lonjakan kasus beberapa waktu belakangan ini.
"Presiden mengingatkan ini perlu diwaspadai, sehingga kita tidak kehilangan kendali atas manajemen yang ada dalam menangani pandemi ini utamanya di daerah maupun di pusat," kata Viktor menirukan ucapan Presiden Jokowi.
Ia menambahkan, dalam pertemuan tersebut Presiden menyampaikan hingga vaksin COVID-19 ditemukan dan dapat diberikan kepada masyarakat, kunci utama dalam mencegah penyebaran virus corona tersebut ialah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti mengenakan masker. "Presiden meminta agar Bara JP juga ikut mengkampanyekan ajakan untuk memakai masker dan membagi masker," ucapnya.( )
Terkait pemulihan ekonomi, kepada Bara JP, Presiden Jokowi mengatakan bahwa pelaksanaan skema bantuan langsung ke masyarakat akan dilakukan dengan cepat. Selain itu model bantuan lainnya juga harus terus digerakkan. "Presiden meminta semua harus fokus dan konsentrasi bekerja untuk menjaga agar dampak ekonomi bisa diatasi dan pertumbuhan ekonomi ke triwulan tiga ini bisa lebih baik," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Bara JP menyampaikan kepada Presiden agar pemerintah mempercepat bantuan bantuan langsung tunai (BLT) agar dana tersebut diterima langsung oleh masyarakat dan tepat sasaran. "Menurut kami jika BLT ini segera disalurkan akan meningkatkan daya beli masyarakat juga membantu menggerakkan putaran ekonomi di lingkungan masyarakat penerima BLT," katanya.
"Kami percaya dalam masa krisis seperti ini masyarakat penerima bantuan akan menggunakan uang dengan bijak untuk keperluan kebutuhan pokok," kata Viktor menambahkan.
Mengenai isu reshuffle kabinet, Viktor mengatakan, Bara JP percaya bahwa presiden punya ukuran tertentu terkait reshuffle dan akan mengambil langkah itu jika diperlukan.
"Dalam masa-masa sulit seperti ini, Presiden butuh menteri yang bukan hanya pintar, tapi juga mampu beradaptasi dengan situasi krisis, sehingga kebijakan dan langkah yang diambil akan bisa menjawab situasi. Namun kembali lagi itu presiden yang memberikan penilaian, dan satu hal lagi perlu diingat bahwa kabinet ini belum berusia 1 tahun," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Bara JP juga memberikan beberapa masukan, terutama untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi ke depan.
Lihat Juga: Tom Lembong Ditahan Kejagung, Pakar Ingatkan Omongan Jokowi Minta Kebijakan Jangan Dikriminalisasi
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP), Viktor S Sirait usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin (24/8/2020). Viktor datang bersama beberapa pengurus Bara JP lainnya.
Menurut Viktor, dalam pertemuan tersebut presiden menyampaikan bahwa fokus pemerintah saat ini adalah penanganan corona, terutama bagaimana agar kampanye protokol kesehatan lebih massif, sehingga semua masyarakat disiplin mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan.( )
Viktor menambahkan, Presiden mengingatkan disiplin protokol kesehatan sangat penting karena adanya peningkatan kasus penularan COVID-19 di banyak negara Eropa seperti Spanyol, Prancis, dan Jerman. Sejumlah negara lainnya di Asia seperti India, Filipina, Bangladesh, Iran, Nepal, hingga Korea Selatan diketahui juga mengalami lonjakan kasus beberapa waktu belakangan ini.
"Presiden mengingatkan ini perlu diwaspadai, sehingga kita tidak kehilangan kendali atas manajemen yang ada dalam menangani pandemi ini utamanya di daerah maupun di pusat," kata Viktor menirukan ucapan Presiden Jokowi.
Ia menambahkan, dalam pertemuan tersebut Presiden menyampaikan hingga vaksin COVID-19 ditemukan dan dapat diberikan kepada masyarakat, kunci utama dalam mencegah penyebaran virus corona tersebut ialah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti mengenakan masker. "Presiden meminta agar Bara JP juga ikut mengkampanyekan ajakan untuk memakai masker dan membagi masker," ucapnya.( )
Terkait pemulihan ekonomi, kepada Bara JP, Presiden Jokowi mengatakan bahwa pelaksanaan skema bantuan langsung ke masyarakat akan dilakukan dengan cepat. Selain itu model bantuan lainnya juga harus terus digerakkan. "Presiden meminta semua harus fokus dan konsentrasi bekerja untuk menjaga agar dampak ekonomi bisa diatasi dan pertumbuhan ekonomi ke triwulan tiga ini bisa lebih baik," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Bara JP menyampaikan kepada Presiden agar pemerintah mempercepat bantuan bantuan langsung tunai (BLT) agar dana tersebut diterima langsung oleh masyarakat dan tepat sasaran. "Menurut kami jika BLT ini segera disalurkan akan meningkatkan daya beli masyarakat juga membantu menggerakkan putaran ekonomi di lingkungan masyarakat penerima BLT," katanya.
"Kami percaya dalam masa krisis seperti ini masyarakat penerima bantuan akan menggunakan uang dengan bijak untuk keperluan kebutuhan pokok," kata Viktor menambahkan.
Mengenai isu reshuffle kabinet, Viktor mengatakan, Bara JP percaya bahwa presiden punya ukuran tertentu terkait reshuffle dan akan mengambil langkah itu jika diperlukan.
"Dalam masa-masa sulit seperti ini, Presiden butuh menteri yang bukan hanya pintar, tapi juga mampu beradaptasi dengan situasi krisis, sehingga kebijakan dan langkah yang diambil akan bisa menjawab situasi. Namun kembali lagi itu presiden yang memberikan penilaian, dan satu hal lagi perlu diingat bahwa kabinet ini belum berusia 1 tahun," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Bara JP juga memberikan beberapa masukan, terutama untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi ke depan.
Lihat Juga: Tom Lembong Ditahan Kejagung, Pakar Ingatkan Omongan Jokowi Minta Kebijakan Jangan Dikriminalisasi
(abd)
tulis komentar anda