Besok, Jusuf Hamka Serahkan Surat Pengunduran Diri sebagai Kader Golkar
Minggu, 11 Agustus 2024 - 22:15 WIB
Jusuf Hamka atau akrab disapa Babah Alun menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai kader Partai Golkar, besok, Senin (12/8/2024). Foto: Dok SINDOnews
JAKARTA - Jusuf Hamka atau akrab disapa Babah Alun menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai kader Partai Golkar, besok, Senin (12/8/2024).
"Besok (Senin) akan disampaikan surat pengunduran, mungkin kepada Pak Sekjen," kata Jusuf, Minggu (11/8/2024).
Dia juga akan memberikan surat pengunduran dalam pencalonannya pada Pilkada 2024. Diketahui, Jusuf Hamka dipertimbangkan Partai Golkar maju di Pilkada Jawa Barat mendampingi Dedi Mulyadi. Sebelumnya, Jusuf juga santer dikaitkan di Pilgub Jakarta 2024.
"Sampai ujung langit pun saya nggak mau lanjutin. Saya mau jadi warga, rakyat biasa. Saya nggak akan kuat, minta ampun kalau lihat perseteruan keras dan kasar," ucapnya.
Dia tak menampik pengunduran dirinya sebagai bentuk ekspresi kekecewaannya melihat Airlangga Hartarto menghadapi politik yang keras dan kasar sehingga akhirnya memilih mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
"Buat saya yang biasa kerja lembut dan punya empati kepada rakyat serta persahabatan tentunya saya hargai persahabatan, loyalitas, perkawanan, di mana saya tidak lihat soal itu saya lebih baik mengundurkan diri," kata Jusuf.
"Besok (Senin) akan disampaikan surat pengunduran, mungkin kepada Pak Sekjen," kata Jusuf, Minggu (11/8/2024).
Dia juga akan memberikan surat pengunduran dalam pencalonannya pada Pilkada 2024. Diketahui, Jusuf Hamka dipertimbangkan Partai Golkar maju di Pilkada Jawa Barat mendampingi Dedi Mulyadi. Sebelumnya, Jusuf juga santer dikaitkan di Pilgub Jakarta 2024.
"Sampai ujung langit pun saya nggak mau lanjutin. Saya mau jadi warga, rakyat biasa. Saya nggak akan kuat, minta ampun kalau lihat perseteruan keras dan kasar," ucapnya.
Dia tak menampik pengunduran dirinya sebagai bentuk ekspresi kekecewaannya melihat Airlangga Hartarto menghadapi politik yang keras dan kasar sehingga akhirnya memilih mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
"Buat saya yang biasa kerja lembut dan punya empati kepada rakyat serta persahabatan tentunya saya hargai persahabatan, loyalitas, perkawanan, di mana saya tidak lihat soal itu saya lebih baik mengundurkan diri," kata Jusuf.
(jon)
tulis komentar anda