Layanan Bank Emok Memusingkan, Ibu Pintar Maunya Mekaar
Rabu, 07 Agustus 2024 - 19:27 WIB
JAKARTA - Masyarakat Jawa Barat tentu sangat mengenal istilah bank emok. Fenomena bank emok ramai diperbincangkan karena aktivitasnya yang lebih banyak merugikan masyarakat.
Pinjaman bank emok biasanya digunakan untuk modal usaha, namun praktiknya juga untuk keperluan darurat keluarga lainnya seperti biaya anak sekolah dan biaya berobat. Biasanya jasa bank emok digunakan karena terpaksa dan adanya tekanan ekonomi keluarga yang cukup berat.
Di saat banyak kebutuhan, masyarakat tak pikir panjang menggunakan jasa bank emok yang ada di lingkungannya. Pengguna jasa bank emok biasanya tak memiliki dukungan sosial yang cukup. Dukungan sosial seperti dari keluarga besar dan tetangga juga sangat terbatas.
Kondisi tersebut memaksa masyarakat meminjam uang di bank emok. Dengan syarat dan ketentuan yang mudah membuat bank emok kerap menjadi jalan pintas untuk memperoleh dana darurat yang cepat cair tanpa menimbang tingginya bunga pinjaman, bahkan jika terlambat berakibat pada bunga berbunga.
Praktik rentenir yang terjadi pada bank emok semakin menyulitkan masyarakat yang telanjur terjerat bank emok untuk lepas dari jeratan masalah keuangan yang dapat meluas pada berbagai masalah keluarga yang lebih rumit.
Indriana, nasabah PNM Mekaar dari Depok memberikan pesan untuk kaum ibu yang ingin memulai usaha atau sudah punya usaha agar tidak terjerat pada lilitan bank emok. “Ibu-ibu yang menjadi andalan ekonomi keluarga harus lebih pintar dalam mengelola usaha dan mendapatkan modal. Kalau saya pilih PNM Mekaar,” ujar pemilik usaha gorengan ini.
Dengan bergabung menjadi nasabah PNM Mekaar, dia mendapatkan modal kerja dan pelatihan usaha. Di samping itu, dia juga mendapatkan pasar dengan adanya Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM).
“Mekaar memberikan modal financial, modal intelektual dan modal sosial. Pokoknya jauhi bank emok dan gabung PNM Mekaar. Sudah banyak keuntungan yang saya dapat dari Mekaar,” ungkapnya.
Pinjaman bank emok biasanya digunakan untuk modal usaha, namun praktiknya juga untuk keperluan darurat keluarga lainnya seperti biaya anak sekolah dan biaya berobat. Biasanya jasa bank emok digunakan karena terpaksa dan adanya tekanan ekonomi keluarga yang cukup berat.
Di saat banyak kebutuhan, masyarakat tak pikir panjang menggunakan jasa bank emok yang ada di lingkungannya. Pengguna jasa bank emok biasanya tak memiliki dukungan sosial yang cukup. Dukungan sosial seperti dari keluarga besar dan tetangga juga sangat terbatas.
Kondisi tersebut memaksa masyarakat meminjam uang di bank emok. Dengan syarat dan ketentuan yang mudah membuat bank emok kerap menjadi jalan pintas untuk memperoleh dana darurat yang cepat cair tanpa menimbang tingginya bunga pinjaman, bahkan jika terlambat berakibat pada bunga berbunga.
Praktik rentenir yang terjadi pada bank emok semakin menyulitkan masyarakat yang telanjur terjerat bank emok untuk lepas dari jeratan masalah keuangan yang dapat meluas pada berbagai masalah keluarga yang lebih rumit.
Indriana, nasabah PNM Mekaar dari Depok memberikan pesan untuk kaum ibu yang ingin memulai usaha atau sudah punya usaha agar tidak terjerat pada lilitan bank emok. “Ibu-ibu yang menjadi andalan ekonomi keluarga harus lebih pintar dalam mengelola usaha dan mendapatkan modal. Kalau saya pilih PNM Mekaar,” ujar pemilik usaha gorengan ini.
Dengan bergabung menjadi nasabah PNM Mekaar, dia mendapatkan modal kerja dan pelatihan usaha. Di samping itu, dia juga mendapatkan pasar dengan adanya Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM).
“Mekaar memberikan modal financial, modal intelektual dan modal sosial. Pokoknya jauhi bank emok dan gabung PNM Mekaar. Sudah banyak keuntungan yang saya dapat dari Mekaar,” ungkapnya.
tulis komentar anda