BMKG: Hujan Lebat Berpotensi Terjadi di Sejumlah Wilayah hingga 12 Agustus

Selasa, 06 Agustus 2024 - 13:57 WIB
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini hujan sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah hingga 12 Agustus 2024 mendatang. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini hujan sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah hingga 12 Agustus 2024 mendatang. BMKG mengatakan saat ini wilayah selatan Indonesia, termasuk Pulau Bali dan Nusa Tenggara tengah mengalami musim kemarau dengan cuaca yang cerah hingga berawan.

Hal ini adalah hal yang umum terjadi pada bulan Agustus karena wilayah selatan memang berada dalam periode kemarau.





“Meskipun begitu, dalam beberapa hari ke depan, masih ada potensi hujan di beberapa wilayah Indonesia, terutama di bagian utara dan tengah,” tulis BMKG dalam keterangan resminya, Selasa (6/8/2024).

BMKG melaporkan wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami hujan meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, NTT, serta berbagai wilayah di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Potensi hujan ini, kata BMKG, dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk gelombang Rossby Ekuator yang dapat meningkatkan kemungkinan hujan, daerah pertemuan dan perlambatan angin yang mendukung pembentukan awan konvektif, serta labilitas udara yang menciptakan kondisi atmosfer yang tidak stabil. Semua faktor ini berkontribusi pada terjadinya hujan, terutama di wilayah Indonesia bagian utara dan tengah.

Aktivitas Gelombang Rossby Ekuator yang berpropagasi ke arah timur terpantau aktif di hampir seluruh Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku dalam sepekan ke depan. Aktivitas gelombang kelvin juga diprakirakan aktif di seluruh pulau Papua pada 6 hingga 7 Agustus 2024. Gelombang tersebut mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah-wilayah tersebut.

Kemudian, adanya daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Perairan barat Sumatera Barat hingga Aceh, Laut Natuna Utara, Riau hingga Selat Malaka, Kalimantan Tengah hingga Perairan utara Kalimantan Barat, Selat Makassar hingga Perairan Kalimantan Selatan, Samudera Hindia selatan Nusa Tenggara Timur, Laut Banda hingga Pesisir timur Sulawesi Tengah, Perairan barat Papua Barat hingga Laut Seram, Perairan utara Papua Barat, dan Perairan utara Maluku Utara.

“Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut,” jelas BMKG.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More