KSP Bangun Rencana Aksi Pangan dan Nutrisi Bersama 21 Tokoh Muda
Kamis, 01 Agustus 2024 - 18:55 WIB
JAKARTA - Kantor Staf Presiden (KSP) bersama Pijar Foundation membangun rencana aksi pangan dan nutrisi bersama 21 tokoh muda Indonesia. Kegiatan ini bertujuan membahas strategi dan aksi kebijakan guna memperkuat ketahanan pangan dan kualitas nutrisi Indonesia sekaligus mempromosikan kolaborasi lintas sektor.
Langkah ini menjawab ketahanan pangan menjadi isu krusial bagi Indonesia seiring bertambahnya jumlah penduduk dan tantangan perubahan iklim. Baginya tanpa langkah konkret, Indonesia mengalami risiko kelaparan, malnutrisi, dan instabilitas ekonomi.
Karena itu, kolaborasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (KemenPPN/Bappenas), Perkumpulan Warga Muda menyelenggarakan Indonesia Future Network (IFN) dengan tema Future Food and Nutrition.
Kepala Staf Presiden Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menuturkan persoalan pangan adalah isu global yang harus ditangani serius.
"Kita perlu ekstensifikasi lahan, intensifikasi hasil pangan, dan diversifikasi dari beras ke bahan lain. Regenerasi pertanian juga menjadi isu penting mengingat banyak anak muda tidak mau lagi bekerja di sektor pertanian,” ujarnya di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (31/7/2024).
IFN Future Food and Nutrition mengumpulkan 21 tokoh muda dari sektor private, pemerintahan, dan lembaga swadaya masyarakat serta akademisi untuk membahas terobosan aksi dan kebijakan demi mewujudkan ketahanan pangan dan kualitas nutrisi nasional.
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono turut memberikan pandangan dalam acara ini. Baginya transformasi pertanian tradisional ke pertanian modern serta penyediaan makanan bergizi dan minum susu bagi 82,9 juta orang Indonesia pada 2029 menjadi beberapa prioritas yang akan didorong.
"Untuk mewujudkan hal ini, kita perlu mengantisipasi beberapa tantangan seperti kemarau dan El Nino," katanya.
Langkah ini menjawab ketahanan pangan menjadi isu krusial bagi Indonesia seiring bertambahnya jumlah penduduk dan tantangan perubahan iklim. Baginya tanpa langkah konkret, Indonesia mengalami risiko kelaparan, malnutrisi, dan instabilitas ekonomi.
Karena itu, kolaborasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (KemenPPN/Bappenas), Perkumpulan Warga Muda menyelenggarakan Indonesia Future Network (IFN) dengan tema Future Food and Nutrition.
Kepala Staf Presiden Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menuturkan persoalan pangan adalah isu global yang harus ditangani serius.
"Kita perlu ekstensifikasi lahan, intensifikasi hasil pangan, dan diversifikasi dari beras ke bahan lain. Regenerasi pertanian juga menjadi isu penting mengingat banyak anak muda tidak mau lagi bekerja di sektor pertanian,” ujarnya di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (31/7/2024).
IFN Future Food and Nutrition mengumpulkan 21 tokoh muda dari sektor private, pemerintahan, dan lembaga swadaya masyarakat serta akademisi untuk membahas terobosan aksi dan kebijakan demi mewujudkan ketahanan pangan dan kualitas nutrisi nasional.
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono turut memberikan pandangan dalam acara ini. Baginya transformasi pertanian tradisional ke pertanian modern serta penyediaan makanan bergizi dan minum susu bagi 82,9 juta orang Indonesia pada 2029 menjadi beberapa prioritas yang akan didorong.
"Untuk mewujudkan hal ini, kita perlu mengantisipasi beberapa tantangan seperti kemarau dan El Nino," katanya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda