TNI AL dan SAR Gabungan Masih Cari Kapal LCT Cita XX yang Hilang Kontak di Papua
Kamis, 25 Juli 2024 - 17:45 WIB
JAKARTA - TNI Angkatan Laut (AL) bersama Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian Kapal Landing Craft Tank (LCT) Cita XX yang hilang kontak di antara Perairan Kabupaten Mimika dan Asmat, Papua, sejak Selasa 16 Juli 2024.
Bahkan TNI AL turut mengerahkan beberapa alat utama sistem persenjataan (alutsista) seperti Kapal Perang Republik Indonesia (KRI).
"Pencarian saat ini dilaksanakan oleh beberapa unsur TNI AL yaitu KRI Teluk Lada-521 (KRI TLD-521) dan Patkamla Yapero III-11-17," bunyi keterangan resmi Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), dikutip di Jakarta, Kamis (25/7/2024).
Adapun KRI TLD-521 akan fokus melakukan penyisiran di jalur pelayaran menuju Ambon atau searah dengan perkiraan arus laut saat ini. Langkah itu dilakukan untuk menemukan benda-benda atau jejak-jejak terkait kapal LCT Cita XX.
Sedangkan Patkamla Yapero III-11-17 digerakkan menuju area SAR di perairan pesisir antara Timika-Agats, dengan koordinasi ketat tim SAR Gabungan yang berada di bawah Basarnas sebagai leading sektornya.
"Selain melibatkan unsur-unsur TNI AL, dalam pencarian, Basarnas juga menerjukan RHIB SAR, Pesawat Boeing dan Helikopter Super Puma H.3211 milik TNI AU," tulis Dispenal.
Sebagai informasi, Kapal LCT Cita XX memulai perjalanannya dari Mimika pada Senin (15/7) dengan tujuan Kabupaten Yahukimo. Kapal ini membawa 12 orang dan mengangkut bahan material pembangunan BTS Telekomunikasi untuk Bakti Kementerian Telekomunikasi dan Informasi (Kominfo) di Yahukimo.
Kontak terakhir Kapal Cita XX dengan kapal lain terjadi pada Selasa (16/7/2024), yaitu dengan Kapal Prima Jaya. Mulanya Kapal ini dijadwalkan tiba di Yahukimo pada Kamis, 18 Juli 2024.
Adapun lamanya proses SAR ini disebabkan karena kondisi cuaca buruk seperti hujan, dan cuaca berkabut sehingga jarak pandang terbatas yang terjadi di wilayah tersebut.
Bahkan pada Rabu (24/7/2024), pencarian melalui udara sempat dihentikan. Namun unsur TNI AL seperti KRI TLD-521 tetap terus melakukan pencarian.
Bahkan TNI AL turut mengerahkan beberapa alat utama sistem persenjataan (alutsista) seperti Kapal Perang Republik Indonesia (KRI).
"Pencarian saat ini dilaksanakan oleh beberapa unsur TNI AL yaitu KRI Teluk Lada-521 (KRI TLD-521) dan Patkamla Yapero III-11-17," bunyi keterangan resmi Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), dikutip di Jakarta, Kamis (25/7/2024).
Adapun KRI TLD-521 akan fokus melakukan penyisiran di jalur pelayaran menuju Ambon atau searah dengan perkiraan arus laut saat ini. Langkah itu dilakukan untuk menemukan benda-benda atau jejak-jejak terkait kapal LCT Cita XX.
Sedangkan Patkamla Yapero III-11-17 digerakkan menuju area SAR di perairan pesisir antara Timika-Agats, dengan koordinasi ketat tim SAR Gabungan yang berada di bawah Basarnas sebagai leading sektornya.
"Selain melibatkan unsur-unsur TNI AL, dalam pencarian, Basarnas juga menerjukan RHIB SAR, Pesawat Boeing dan Helikopter Super Puma H.3211 milik TNI AU," tulis Dispenal.
Sebagai informasi, Kapal LCT Cita XX memulai perjalanannya dari Mimika pada Senin (15/7) dengan tujuan Kabupaten Yahukimo. Kapal ini membawa 12 orang dan mengangkut bahan material pembangunan BTS Telekomunikasi untuk Bakti Kementerian Telekomunikasi dan Informasi (Kominfo) di Yahukimo.
Kontak terakhir Kapal Cita XX dengan kapal lain terjadi pada Selasa (16/7/2024), yaitu dengan Kapal Prima Jaya. Mulanya Kapal ini dijadwalkan tiba di Yahukimo pada Kamis, 18 Juli 2024.
Adapun lamanya proses SAR ini disebabkan karena kondisi cuaca buruk seperti hujan, dan cuaca berkabut sehingga jarak pandang terbatas yang terjadi di wilayah tersebut.
Bahkan pada Rabu (24/7/2024), pencarian melalui udara sempat dihentikan. Namun unsur TNI AL seperti KRI TLD-521 tetap terus melakukan pencarian.
(maf)
tulis komentar anda