Gus Yahya Ungkap Ada NGO Pelobi Israel di Indonesia

Selasa, 16 Juli 2024 - 17:58 WIB
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan bahwa lima warga NU yang menemui Presiden Israel Isaac Herzog diajak oleh organisasi NGO yang membantu kepentingan citra Israel di tingkat global. Foto/Tangkapan layar
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan bahwa lima warga NU yang menemui Presiden Israel Isaac Herzog diajak oleh organisasi non-govermental organization (NGO) yang membantu kepentingan citra Israel di tingkat global. Adapun lima pemuda NU tersebut adalah Sukron Makmun (PWNU Banten), Zainul Maarif (Unusia), Munawir Aziz (Sekum PP Pagar Nusa), Nurul Bahrul Ulum (PP Fatayat NU), dan Izza Annafisah Dania (PP Fatayat NU).

"Pertama yang mengajak saya tanya memang dari satu channel NGO yang merupakan advokat dari Israel, jadi memang ada di mana-mana di dunia ini. Jadi yang membantu citra Israel, melobi untuk kepentingan Israel, dan sebagainya,” kata Gus Yahya kepada wartawan di Kantor PBNU, Jakarta, Selasa (16/7/2024).

Dia mengungkapkan, organisasi tersebut berada di negara untuk kepentingan citra Israel di kancah global. "Ini yang mengajak dan konsolidasikan mereka, ya memang canggih sekali biasanya caranya," katanya.





Gus Yahya menyebut organisasi sering melakukan hal tersebut. Terutama guna memperbaiki citra Israel dan melobi kepentingan Israel di berbagai negara.

Lantas Gus Yahya menyayangkan NGO tersebut tidak sensitif terhadap kemanusiaan. Bahkan lobi tersebut justru menimbulkan masalah.

"Mungkin saja mereka tadinya itu berharap ini anak-anak ini bisa membantu Israel untuk menyebarkan artikulasi-artikulasi yang sesuai dengan kepentingan israel," tuturnya.

Dengan adanya kasus ini, maka organisasi tersebut tidak dapat lagi melobi Indonesia untuk melakukan hal tersebut. "Tapi kenyataannya, memangnya mereka sekarang bisa mereka? Sudah tidak mungkin lagi melakukan itu, bahkan lembaga saja yang tidak tau apa apa ikut kena seret, kenapa? Ya karena salah urus gitu, jadi ini karena salah urus kan tidak benar caranya," pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More