Gibran Ikut Digembleng, PDIP Terapkan Disiplin Ketat ke Para Cakada
Jum'at, 21 Agustus 2020 - 18:37 WIB
JAKARTA - PDI Perjuangan menggelar Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah dan Calon Wakil Kepala Daerah (Cakada) gelombang pertama secara virtual, Jumat (21/8/2020). Gelombang pertama ini diikuti 129 peserta yang akan bertarung di Pilkada 2020.
(Baca juga: PKS Bangun Koalisi Lawan Gibran, Sejumlah Sosok Siap Jadi Penantang)
Semua peserta akan mengikuti sekolah partai selama lima hari dan digembleng dengan berbgai materi yang bernuansa Pancasila, kebangsaan, politik, strategi pemenangan dan sejarah Indonesia.
(Baca juga: Update Corona Sebut Positif 149.408 Orang, 102.991 Sembuh dan 6.500 Meninggal)
Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto menyatakan, sekolah partai yang dilaksanakan pihaknya merupakan tradisi yang memberikan pembelajaran politik kebangsaan kepada para calon pemimpin daerah. Hasto mengaku, sejauh ini seluruh peserta tampak tertib dan tepat waktu mengikuti kegiatan yang dilaksanakan virtual.
"Tadi sudah dilakukan pengecekan secara acak, dan semuanya menyatakan disiplin, siap mengikuti Sekolah Partai lima hari berturut-turut, yang sebelumnya itu dilaksanakan tujuh hari materi, kami padatkan mengingatkan kondisi pandemi. Meskipun dilaksanakan secara daring, tetapi kedisiplinan itu tetap bersifat mutlak," kata Hasto.
Hasto juga sudah melaporkan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terkait kesiapan Sekolah Partai. Semua cakada, kata Hasto, sudah menyepakati kontrak sekaligus tata tertib Sekolah Partai.
"Mereka siap juga untuk menerima sanksi organisasi apabila tidak mengikuti Sekolah Partai ini dengan sebaik-baiknya. Jadi semua sudah menyatakan siap. Karena ini tradisi kita dalam menjalankan informasi," jelas Hasto.
Hasto menyatakan proses kaderisasi PDI Perjuangan saat ini sudah semakin baik. Pada saat Orde Baru selama 32 tahun, lanjut Hasto, Sekolah Partai ini pasti tidak diizinkan.
(Baca juga: PKS Bangun Koalisi Lawan Gibran, Sejumlah Sosok Siap Jadi Penantang)
Semua peserta akan mengikuti sekolah partai selama lima hari dan digembleng dengan berbgai materi yang bernuansa Pancasila, kebangsaan, politik, strategi pemenangan dan sejarah Indonesia.
(Baca juga: Update Corona Sebut Positif 149.408 Orang, 102.991 Sembuh dan 6.500 Meninggal)
Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto menyatakan, sekolah partai yang dilaksanakan pihaknya merupakan tradisi yang memberikan pembelajaran politik kebangsaan kepada para calon pemimpin daerah. Hasto mengaku, sejauh ini seluruh peserta tampak tertib dan tepat waktu mengikuti kegiatan yang dilaksanakan virtual.
"Tadi sudah dilakukan pengecekan secara acak, dan semuanya menyatakan disiplin, siap mengikuti Sekolah Partai lima hari berturut-turut, yang sebelumnya itu dilaksanakan tujuh hari materi, kami padatkan mengingatkan kondisi pandemi. Meskipun dilaksanakan secara daring, tetapi kedisiplinan itu tetap bersifat mutlak," kata Hasto.
Hasto juga sudah melaporkan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terkait kesiapan Sekolah Partai. Semua cakada, kata Hasto, sudah menyepakati kontrak sekaligus tata tertib Sekolah Partai.
"Mereka siap juga untuk menerima sanksi organisasi apabila tidak mengikuti Sekolah Partai ini dengan sebaik-baiknya. Jadi semua sudah menyatakan siap. Karena ini tradisi kita dalam menjalankan informasi," jelas Hasto.
Hasto menyatakan proses kaderisasi PDI Perjuangan saat ini sudah semakin baik. Pada saat Orde Baru selama 32 tahun, lanjut Hasto, Sekolah Partai ini pasti tidak diizinkan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda