Muhammadiyah Dukung Satgas Berantas Judi Online Sampai ke Akar-akarnya
Selasa, 18 Juni 2024 - 21:42 WIB
JAKARTA - Ketua PP Muhammadiyah , Anwar abbas mengatakan pihaknya mengapresiasi dan mendukung kerja-kerja Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Judi Online yang dibentuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu. Menurutnya, hal ini sesuai dengan tugas pemerintah yakni melindungi, mencerdaskan, dan menyejahterakan rakyat.
Menurutnya, maka sudah sepantasnya pemerintah harus turun menghadapi masalah ini secara bersungguh-sungguh karena dampak buruk yang ditimbulkan.
"Praktik judi online ini sudah sangat meresahkan masyarakat karena berbagai persoalan sosial, ekonomi, hukum, dan keagamaan sudah muncul seperti masalah pembunuhan, pencurian, perampokan, perceraian, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kemiskinan dan lain-lain. Untuk itu, Muhammadiyah memberikan apresiasi kepada Presiden yang telah membentukSatuan Tugas (Satgas) bagi memberantas judi online," ujar Anwar dalam keterangannya, Selasa 18/6/2024.
Kedua, Muhammadiyah juga memuji langkah-langkah yang sudah dirumuskan oleh Satgas dalam rangka memberantas judi online dengan melakukan tiga hal. Pertama, terkait dengan masalah pencegahan, Satgas akan memblokir semua situs judi online.
Kedua, terkait dengan penindakan, Satgas akan menangkap dan menghukum para pelaku hingga para bandarnya. Ketiga, terkait dengan para pelaku yang sudah kecanduan dalam berjudi Satgas akan melakukan rehabilitasi terhadap mereka.
"Jadi dengan adanya Satgas ini diharapkan pemberantasan judi online di negeri ini benar-benar dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, supaya jangan ada dari warga bangsa ini yang sampai kecanduan untuk berjudi. Karena jika hal itu sampai terjadi maka penyembuhannya sudah jelas akan sangat sulit," paparnya.
Untuk itu, lanjut Anwar, tidak ada jalan lain bagi bangsa dan negara ini kecuali hanya dengan memberantas praktik judi online tersebut sampai ke akar-akarnya. Apalagi, sudah sangat banyak anak-anak dan para remaja di Indonesia yang terlibat dalam praktik haram dan tidak terpuji tersebut.
"Sehingga kalau hal ini dibiarkan terus berlangsung selain akan merusak ekonomi mereka juga akan merusak mental dan masa depan mereka sendiri dan kita tentu saja tidak mau hal itu terjadi," tutupnya.
Menurutnya, maka sudah sepantasnya pemerintah harus turun menghadapi masalah ini secara bersungguh-sungguh karena dampak buruk yang ditimbulkan.
"Praktik judi online ini sudah sangat meresahkan masyarakat karena berbagai persoalan sosial, ekonomi, hukum, dan keagamaan sudah muncul seperti masalah pembunuhan, pencurian, perampokan, perceraian, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kemiskinan dan lain-lain. Untuk itu, Muhammadiyah memberikan apresiasi kepada Presiden yang telah membentukSatuan Tugas (Satgas) bagi memberantas judi online," ujar Anwar dalam keterangannya, Selasa 18/6/2024.
Kedua, Muhammadiyah juga memuji langkah-langkah yang sudah dirumuskan oleh Satgas dalam rangka memberantas judi online dengan melakukan tiga hal. Pertama, terkait dengan masalah pencegahan, Satgas akan memblokir semua situs judi online.
Kedua, terkait dengan penindakan, Satgas akan menangkap dan menghukum para pelaku hingga para bandarnya. Ketiga, terkait dengan para pelaku yang sudah kecanduan dalam berjudi Satgas akan melakukan rehabilitasi terhadap mereka.
"Jadi dengan adanya Satgas ini diharapkan pemberantasan judi online di negeri ini benar-benar dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, supaya jangan ada dari warga bangsa ini yang sampai kecanduan untuk berjudi. Karena jika hal itu sampai terjadi maka penyembuhannya sudah jelas akan sangat sulit," paparnya.
Untuk itu, lanjut Anwar, tidak ada jalan lain bagi bangsa dan negara ini kecuali hanya dengan memberantas praktik judi online tersebut sampai ke akar-akarnya. Apalagi, sudah sangat banyak anak-anak dan para remaja di Indonesia yang terlibat dalam praktik haram dan tidak terpuji tersebut.
"Sehingga kalau hal ini dibiarkan terus berlangsung selain akan merusak ekonomi mereka juga akan merusak mental dan masa depan mereka sendiri dan kita tentu saja tidak mau hal itu terjadi," tutupnya.
(kri)
tulis komentar anda