Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Pertemuan Developing 8 Countries Tahun 2025

Rabu, 12 Juni 2024 - 22:07 WIB
Indonesia menyatakan kesiapannya menjadi tuan rumah pertemuan D-8 tahun 2025. Pertemuan negara anggota D-8 untuk meratifikasi dan mengimplementasikan Preferential Trade Agreement (PTA). Foto: Ist
TURKI - Indonesia menyatakan kesiapannya menjadi tuan rumah pertemuan D-8 tahun 2025. Pertemuan negara anggota D-8 untuk meratifikasi dan mengimplementasikan Preferential Trade Agreement (PTA).

“Untuk mendukung hal tersebut, Indonesia bersiap menjadi tuan rumah pertemuan tingkat Menteri Perdagangan D-8 tahun depan," ujar Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam pertemuan informal tingkat Menteri Perdagangan D-8 di Istanbul, Turki, Selasa (11/6/2024).

Sebagai informasi, D-8 atau Developing 8 Countries mencakup delapan negara berkembang yang memiliki mayoritas penduduk beragama Islam. Delapan anggotanya mencakup Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan, dan Turki.

"Perdagangan antarnegara anggota D-8 kini mencapai USD 170 miliar. Kita sepakat target perdagangan intra regional D-8 dapat meningkat hampir tiga kali lipat—menjadi USD 500 miliar—pada tahun 2030. Untuk itu PTA D-8 memainkan peran penting dalam mencapai tujuan ambisius ini," katanya.

Dalam forum itu, Indonesia telah memulai implementasi PTA pada 1 Juni 2024. "Karena Indonesia telah mengambil langkah signifikan tersebut. Saya mengundang negara-negara anggota D-8 lainnya untuk mempercepat pelaksanaan proses ratifikasi dan bergabung dengan PTA," ujar Zulhas.



Menurut dia, telah ditandatangani secara bersama Protokol Mekanisme Penyelesaian Sengketa (DSM) merupakan elemen penting memfasilitasi implementasi D-8 PTA.

"Untuk itu, saya dengan senang hati menyampaikan dukungan Indonesia agar PTA D-8 dapat berjalan efektif, salah satunya dengan cara menyepakati protokol DSM. Mekanisme penyelesaian sengketa ini penting untuk membangun rasa saling percaya dan mekanisme penyelesaian sengketa dagang di antara negara-negara anggota D-8," ungkapnya.

Zulhas meyakini implementasi D-8 PTA akan memberikan manfaat bagi pemangku kepentingan dunia usaha. Namun, Indonesia juga menginginkan agar D-8 mengambil inisiatif yang lebih strategis.
(jon)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More