Ngadu ke Komnas HAM, Asisten Hasto Kristiyanto Ngaku Dibentak-bentak Penyidik KPK

Rabu, 12 Juni 2024 - 18:02 WIB
Asisten Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Kusnadi melaporkan peristiwa interograsi dan penggeladahan yang dialami ke Komnas HAM, Rabu (12/6/2024). Foto/SINDonews/Danandaya Arya
JAKARTA - Asisten Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, Kusnadi melaporkan peristiwa interograsi dan penggeladahan yang dialami ke Komnas HAM , Rabu (12/6/2024). Peristiwa itu terjadi ketika dia mendampingi Hasto menjalani pemeriksaan di KPK pada Senin 10 Juni 2024 lalu.

Usai melaporkan kejadian itu, Kusnadi menceritakan ketika dirinya merasa dibohongi oleh penyidik KPK. Mulainya saat pemeriksaan sedang berlangsung, dia didatangi oleh penyidik yang menyampaikan kalau dia dipanggil oleh Hasto.

Namun bukan bertemu dengan Hasto, dirinya malah diinterogasi okeh penyidik KPK selama 3 jam. Barang bawaan milik Hasto dan dirinya juga tak luput dari penyitaan penyidik KPK.

"Jadi yang di (lantai) atas (Gedung KPK) saya digeledah dan barangnya disita. Diintimidasi, dibentak-bentak, saya merasa dibohongi juga katanya dipanggil Bapak (Hasto) itu ternyata nggak," ujar Kusnadi kepada wartawan di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat.



"Diinterogasi (selama 3 jam). dibentaknya 'Sudah kamu diem saja'. Cuma kan saya orang biasa, saya takut," sambungnya.

Dirinya juga sempat ditanya soal keberadaan Harus Masiku yang saat ini sedang dalam pengejaran penyidik KPK. Sebab Hasto diketahui dipanggil KPK sebagai saksi terhadap kasus yang menjerat Harun Masiku.

"Ya ditanya barang ini. Sama ditanya keberadaan harun Masiku. Saya jawab tidak tahu, terus dia bilang 'kamu jangan bohong'. 'kamu orang Islam kan' Gitu. 'Kamu tahu kan kalau bohong', gitu, 'bohong itu di neraka itu bahaya, berat'," jelasnya.

Dia mengaku barang-barang yang disita oleh penyidik, antara lain dua handphone (HP) milik Hasto dan satu HP miliknya, serta buku PDIP.

"ATM sama buku tabungan (milik saya juga disita) yang isinya juga enggak seberapa, enggak ada Rp1 juta," katanya.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More