Harganas di Banyumas, Pemprov Jateng Kick Off Intervensi Serentak Pencegahan Stunting
Rabu, 12 Juni 2024 - 13:55 WIB
BANYUMAS - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah serius menangani problem stunting, guna mewujudkan generasi emas 2045. Kesungguhan ini, diwujudkan dalam kick off intervensi serentak pencegahan stunting 2024, di GOR Satria Purwokerto, Rabu (12/6/2024).
Dipimpin Plh Penjabat Gubernur Jawa Tengah Sumarno, kick off intervensi serentak pencegahan stunting ditandai dengan pemukulan kentongan. Acara tersebut, sekaligus memperingati Hari Keluarga Nasional ke-31, tingkat provinsi, yang dihadiri stakeholder terkait dari 14 kabupaten/kota yang berasal dari eks keresidenan Kedu, Pekalongan, dan Banyumas.
Menurut Sumarno, keluarga adalah sekolah pertama untuk membentuk sumber daya manusia. "Kita kalau ingin menuju Indonesia Emas 2045, kuncinya berkaitan langsung dengan (kualitas) SDM," tuturnya.
Sumarno mengatakan, Harganas ke-31 menjadi pengingat bagi semua pemangku kebijakan, turut menuntaskan sejumlah masalah terkait pembangunan keluarga berkualitas. Di antaranya, isu stunting, kemiskinan, dan pengangguran.
Khusus masalah stunting, Sumarno mengajak seluruh pihak mempercepat gerak penanganan. Dalam tataran peraturan, Pemprov Jateng telah merilis Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 440/0002416. Beleid tertanggal 19 Maret 2024 itu mengamanatkan percepatan penurunan stunting.
Ditambahkan, satu bentuk nyata dari edaran tersebut, adalah dengan intervensi serentak pencegahan stunting. Melalui gerakan tersebut, input data anak yang bermasalah pada tinggi badan dan gizi lebih cepat, sehingga segera tertangani.
"Hasil evaluasi yang dilakukan, posyandu, PKK masih mengalami keterlambatan input data. Padahal, data penting untuk pengambilan kebijakan dasar. Dengan kick off ini kita melaksanakan intervensi dengan data, supaya hasilnya bisa segera diketahui," ujarnya.
Dipimpin Plh Penjabat Gubernur Jawa Tengah Sumarno, kick off intervensi serentak pencegahan stunting ditandai dengan pemukulan kentongan. Acara tersebut, sekaligus memperingati Hari Keluarga Nasional ke-31, tingkat provinsi, yang dihadiri stakeholder terkait dari 14 kabupaten/kota yang berasal dari eks keresidenan Kedu, Pekalongan, dan Banyumas.
Menurut Sumarno, keluarga adalah sekolah pertama untuk membentuk sumber daya manusia. "Kita kalau ingin menuju Indonesia Emas 2045, kuncinya berkaitan langsung dengan (kualitas) SDM," tuturnya.
Sumarno mengatakan, Harganas ke-31 menjadi pengingat bagi semua pemangku kebijakan, turut menuntaskan sejumlah masalah terkait pembangunan keluarga berkualitas. Di antaranya, isu stunting, kemiskinan, dan pengangguran.
Khusus masalah stunting, Sumarno mengajak seluruh pihak mempercepat gerak penanganan. Dalam tataran peraturan, Pemprov Jateng telah merilis Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 440/0002416. Beleid tertanggal 19 Maret 2024 itu mengamanatkan percepatan penurunan stunting.
Ditambahkan, satu bentuk nyata dari edaran tersebut, adalah dengan intervensi serentak pencegahan stunting. Melalui gerakan tersebut, input data anak yang bermasalah pada tinggi badan dan gizi lebih cepat, sehingga segera tertangani.
"Hasil evaluasi yang dilakukan, posyandu, PKK masih mengalami keterlambatan input data. Padahal, data penting untuk pengambilan kebijakan dasar. Dengan kick off ini kita melaksanakan intervensi dengan data, supaya hasilnya bisa segera diketahui," ujarnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda