Hadiri Perayaan Waisak Berani, Anies Bicara Makna Bhinneka Tunggal Ika
Minggu, 09 Juni 2024 - 21:16 WIB
JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan , menghadiri Perayaan Waisak dan Diskusi Lintas Agama yang diadakan Dewan Pengurus Pusat Badan Persaudaraan Antariman (DPP Berani), Sabtu (8/6/2024). Acara yang digelar di Wisma Sangha Theravada Indonesia (STI) Jakarta itu dihadiri tokoh lintas agama.
Anies yang hadir dalam acara tersebut memberikan pesan ketika berbicara tentang dialog peradaban lintas iman merawat dunia menjaga kehidupan masyarakat. Semua menyadari bahwa negeri ini amat Bhinneka Tunggal Ika.
"Bila kami merefleksikan, maka kita akan merasakan kalimat Bhinneka Tunggal Ika yang ada di lambang negara kita Garuda Pancasila itu kalimat yang mencerminkan suasana kita, ada Bhinneka Tunggal Ika yakni berbeda-beda tetap bersama dan bersatu. Ini tidak terjadi di bangsa-bangsa lain," ujarnya.
Dia mengatakan, bangsa ini sanggup mempersatukan menjadi sebuah kalimat dahsyat. "Kata tunggal karena itu yang membuat kita menyatu. Di sisi lain kita menghargai merawat bhinnekanya sehingga bhinekanya tidak hilang, dia tetap menjadi bagian dari sebuah tunggalnya bangsa Indonesia," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Berani Pdt. Lorens Manuputty mengapresiasi acara ini. Dia melihat bahwa Indonesia ada dua krisis yakni kepemimpinan dan ideologi.
"Sebagai generasi sekarang nilai Pancasila berkurang dan budaya asing diterima sehingga keributan seringkali terjadi," ujarnya.
Daniel johan selaku inisiator Berani mengungkapkan komitmen alam menjaga dunia, tapi merawat kemanusiaan. "Krisis yang saat ini berlangsung, krisis hukum, politik dan jangan sampai krisis kepercayaan. Inilah yang kita jaga jangan sampai terjadi," katanya.
Acara ini dihadiri oleh pemuka agama buddha, YM. Bhikku Dhammasubo Mahathera, Romo Franz Magnis Suseno, pemuka agama Hindu, Kanjeng Astono, Pemuka agama Kristen, Pdt. Gomar Gultom, dan Pemuka Agama Konghucu Budi Santoso Tanuwibowo, serta dari Perwakilan Masjid Istiqlal, KH Mulawarman Hannase.
Anies yang hadir dalam acara tersebut memberikan pesan ketika berbicara tentang dialog peradaban lintas iman merawat dunia menjaga kehidupan masyarakat. Semua menyadari bahwa negeri ini amat Bhinneka Tunggal Ika.
"Bila kami merefleksikan, maka kita akan merasakan kalimat Bhinneka Tunggal Ika yang ada di lambang negara kita Garuda Pancasila itu kalimat yang mencerminkan suasana kita, ada Bhinneka Tunggal Ika yakni berbeda-beda tetap bersama dan bersatu. Ini tidak terjadi di bangsa-bangsa lain," ujarnya.
Dia mengatakan, bangsa ini sanggup mempersatukan menjadi sebuah kalimat dahsyat. "Kata tunggal karena itu yang membuat kita menyatu. Di sisi lain kita menghargai merawat bhinnekanya sehingga bhinekanya tidak hilang, dia tetap menjadi bagian dari sebuah tunggalnya bangsa Indonesia," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Berani Pdt. Lorens Manuputty mengapresiasi acara ini. Dia melihat bahwa Indonesia ada dua krisis yakni kepemimpinan dan ideologi.
"Sebagai generasi sekarang nilai Pancasila berkurang dan budaya asing diterima sehingga keributan seringkali terjadi," ujarnya.
Daniel johan selaku inisiator Berani mengungkapkan komitmen alam menjaga dunia, tapi merawat kemanusiaan. "Krisis yang saat ini berlangsung, krisis hukum, politik dan jangan sampai krisis kepercayaan. Inilah yang kita jaga jangan sampai terjadi," katanya.
Acara ini dihadiri oleh pemuka agama buddha, YM. Bhikku Dhammasubo Mahathera, Romo Franz Magnis Suseno, pemuka agama Hindu, Kanjeng Astono, Pemuka agama Kristen, Pdt. Gomar Gultom, dan Pemuka Agama Konghucu Budi Santoso Tanuwibowo, serta dari Perwakilan Masjid Istiqlal, KH Mulawarman Hannase.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda