Puisi Esai, Lahirnya Angkatan Baru Sastra di Indonesia

Sabtu, 08 Juni 2024 - 19:33 WIB
Penyair kawakan, Agus R. Sarjono saat menghadiri Festival Puisi Esai ASEAN ke-3, di Sabah, Malaysia. Foto/istimewa
JAKARTA - Sejak 2012 telah terbit lebih dari 100 Buku Puisi Esai. Puluhan kajian atas puisi esai dituliskan oleh kritikus dalam dan luar negeri. Bahkan kehebohan atas lahirnya puisi esai, melampaui kehebohan semua peristiwa sastra di Indonesia digabung jadi satu. Telah lahir angkatan baru sastra di Indonesia, yaitu Angkatan Puisi Esai.

Demikian argumen yang disampaikan dalam Festival Puisi Esai ASEAN ke-3, di Sabah, Malaysia. Festival tingkat ASEAN ini sejak pertama dibiayai sepenuhnya oleh Pemerintahan Sabah, Malaysia.

Argumen soal lahirnya Angkatan Puisi Esai ini dicetuskan oleh Agus R Sarjono. Ia dikenal sebagai penyair kawakan, dosen, kritikus sastra dan publisher Jurnal Sajak.





"Angkatan Sastra menjadi perbincangan hangat dan luas setiap suatu angkatan sastra digagas dan/atau diumumkan," ujar Agus dalam keterangannya, Sabtu (8/6/2024).

Hal ini terjadi saat diumumkannya Angkatan 45 oleh HB Jassin, “Angkatan Terbaru” dan kemudian “Angkatan 50” oleh Ajip Rosidi, “Angkatan 66” oleh HB Jassin, “Angkatan 70” oleh Abdul Hadi WM, dan Angkatan 2000 oleh Korrie Layun Rampan.



Di tahun 2012 muncul buku Atas Nama Cinta karya Denny JA. Sebuah buku “aneh” yang berisi puisi tapi bukan puisi, cerpen atau esai tapi berlarik-larik, bukan makalah tapi bercatatan kaki.

Buku aneh ini oleh penulisnya disebut “puisi esai”. Setelah terbit buku puisi esai “Atas Nama Cinta”, bermunculan buku demi buku kumpulan puisi esai.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More