Mendagri Sebut ASN yang Mau Pindah ke IKN Orang-orang Petarung
Rabu, 05 Juni 2024 - 13:48 WIB
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, Aparatur Sipil Negara (ASN) kementeriannya yang mau pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) disebut petarung.
Tito juga menyebut bahwa perpindahan ASN-nya ke IKN seperti tes untuk kenaikan jabatan.
"Insentifnya adalah bagi saya, inilah test case tempat promosi, sama saja. Yang mau-mau ini orang-orang petarung berarti kan," kata Tito dalam keterangannya di IKN, Rabu (5/6/2024).
Tito menceritakan, dulu saat dirinya ingin menjadi Kapolri harus melewati tes dengan bertugas di daerah-daerah dengan konflik berat.
"Ini test case sama seperti saya dulu kalau jadi Kapolri di daerah-daerah berat, konflik, di Poso, di Papua itu jadi prioritas bagi saya. Sukses, naik, sukses, naik," kata Tito.
"Ini sama, saya sudah buka kemarin Kemendagri kan hampir 6.000-an ya karyawannya ya. Itu sudah hampir 200 rebutan ke sini. Dan saya sendiri, saya sangat siap untuk gelombang yang pertama," tambahnya.
Tito mengatakan, Kementeriannya sudah sangat siap untuk pindah ke IKN. Namun, dirinya tidak memaksakan bagi ASN-nya untuk pindah.
"Nah saya atur kementerian saya, Kemendagri, kami udah siap," kata Tito.
"Kita juga meminta juga. Kita engga mau paksa, yang mau (pindah) yang mau. Karena ya salah satu rangsangan kita kepada mereka di sini bahwa untuk yang punya pengalaman baru," ujarnya.
"Yang belum berkeluarga, kalau sudah berkeluarga, sudah besar, sudah mandiri ke sini. Karena kalau bawa keluarga yang masih kecil-kecil kan nanti putus sekolah dan lainnya. Harus nunggu sekolah-sekolah itu selesai," tutupnya.
Tito juga menyebut bahwa perpindahan ASN-nya ke IKN seperti tes untuk kenaikan jabatan.
"Insentifnya adalah bagi saya, inilah test case tempat promosi, sama saja. Yang mau-mau ini orang-orang petarung berarti kan," kata Tito dalam keterangannya di IKN, Rabu (5/6/2024).
Tito menceritakan, dulu saat dirinya ingin menjadi Kapolri harus melewati tes dengan bertugas di daerah-daerah dengan konflik berat.
"Ini test case sama seperti saya dulu kalau jadi Kapolri di daerah-daerah berat, konflik, di Poso, di Papua itu jadi prioritas bagi saya. Sukses, naik, sukses, naik," kata Tito.
"Ini sama, saya sudah buka kemarin Kemendagri kan hampir 6.000-an ya karyawannya ya. Itu sudah hampir 200 rebutan ke sini. Dan saya sendiri, saya sangat siap untuk gelombang yang pertama," tambahnya.
Tito mengatakan, Kementeriannya sudah sangat siap untuk pindah ke IKN. Namun, dirinya tidak memaksakan bagi ASN-nya untuk pindah.
"Nah saya atur kementerian saya, Kemendagri, kami udah siap," kata Tito.
"Kita juga meminta juga. Kita engga mau paksa, yang mau (pindah) yang mau. Karena ya salah satu rangsangan kita kepada mereka di sini bahwa untuk yang punya pengalaman baru," ujarnya.
"Yang belum berkeluarga, kalau sudah berkeluarga, sudah besar, sudah mandiri ke sini. Karena kalau bawa keluarga yang masih kecil-kecil kan nanti putus sekolah dan lainnya. Harus nunggu sekolah-sekolah itu selesai," tutupnya.
(maf)
tulis komentar anda