BMKG: Kemarau Akan Dominasi Wilayah Indonesia hingga September 2024
Selasa, 28 Mei 2024 - 14:46 WIB
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa musim kemarau akan mendominasi wilayah Indonesia hingga September 2024. Curah hujan bulanan akan rendah kurang dari 50 milimeter (mm).
“Potensi kekeringan untuk beberapa bulan ke depan, prediksi curah hujan dan sifat hujan bulanan menunjukkan bahwa kondisi kekeringan selama musim kemarau akan mendominasi hingga September. Daerah dengan potensi curah hujan bulanan sangat rendah, kurang dari 50 mm per bulan perlu mendapatkan perhatian khusus untuk mitigasi dampak kekeringan,” ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat jumpa pers secara virtual, Selasa (28/5/2024).
Dwikorita mengatakan wilayah yang berpotensi mengalami curah hujan sangat rendah, kurang dari 50 mm dalam 1 bulan curah hujannya meliputi sebagian Lampung, Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, serta sebagian Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
Sementara itu, kata Dwikorita, pada September 2024, curah hujan di bawah 50 mm per bulan masih berpeluang terjadi di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. “Kalau yang tadi sebelum yaitu pada bulan Agustus 2024,” ujarnya.
Selanjutnya, Dwikorita mengatakan pada Oktober 2024 kondisi serupa yaitu curah hujan di bawah 50 mm per bulan diprediksi terjadi di sebagian Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
“Jadi tampaknya Jawa Timur ya, kemudian Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur mengalami kondisi apa curah hujan sangat rendah atau kurang dari 50 mm per bulan itu dimulai pada bulan Juni, berlangsung terus hingga Juli, bahkan Agustus juga masih September juga, dan Oktober,” papar Dwikorita.
“Jadi ini yang perlu diwaspadai ini tadi Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur itu akan berlangsung mulai dari Juni ya, Juni, Juni itu Jawa lebih luas tidak hanya Jawa Timur kemudian Juli, Agustus, September, Oktober, cukup lama sekitar berapa itu Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, 5 bulan. Ini yang perlu disiap siagakan,” pungkasnya.
“Potensi kekeringan untuk beberapa bulan ke depan, prediksi curah hujan dan sifat hujan bulanan menunjukkan bahwa kondisi kekeringan selama musim kemarau akan mendominasi hingga September. Daerah dengan potensi curah hujan bulanan sangat rendah, kurang dari 50 mm per bulan perlu mendapatkan perhatian khusus untuk mitigasi dampak kekeringan,” ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat jumpa pers secara virtual, Selasa (28/5/2024).
Dwikorita mengatakan wilayah yang berpotensi mengalami curah hujan sangat rendah, kurang dari 50 mm dalam 1 bulan curah hujannya meliputi sebagian Lampung, Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, serta sebagian Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
Sementara itu, kata Dwikorita, pada September 2024, curah hujan di bawah 50 mm per bulan masih berpeluang terjadi di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. “Kalau yang tadi sebelum yaitu pada bulan Agustus 2024,” ujarnya.
Selanjutnya, Dwikorita mengatakan pada Oktober 2024 kondisi serupa yaitu curah hujan di bawah 50 mm per bulan diprediksi terjadi di sebagian Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
“Jadi tampaknya Jawa Timur ya, kemudian Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur mengalami kondisi apa curah hujan sangat rendah atau kurang dari 50 mm per bulan itu dimulai pada bulan Juni, berlangsung terus hingga Juli, bahkan Agustus juga masih September juga, dan Oktober,” papar Dwikorita.
“Jadi ini yang perlu diwaspadai ini tadi Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur itu akan berlangsung mulai dari Juni ya, Juni, Juni itu Jawa lebih luas tidak hanya Jawa Timur kemudian Juli, Agustus, September, Oktober, cukup lama sekitar berapa itu Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, 5 bulan. Ini yang perlu disiap siagakan,” pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda