Dankormar Ungkap Lettu Eko Bunuh Diri di Yahukimo Buntut Terlilit Utang Judi Online Rp819 Juta
Senin, 20 Mei 2024 - 22:00 WIB
JAKARTA - Dankormar Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi mengungkap Prajurit TNI AL Lettu (Mar) Eko Damara yang gugur karena bunuh diri di Yahukimo, Papua Pegunungan, beberapa waktu lalu buntut terlilit utang Rp819 juta. Hal itu diduga menjadi pemicu Lettu Eko nekat mengakhiri hidupnya.
"Utang almarhum cukup lumayan di sini ada catatannya dari teman-temannya waktu di kedokteran sesama dokter ada 2, teman-teman satgas juga ada, dari bank ada. Artinya beliau tidak sanggup mengembalikan. Akhirnya uang itu tidak berbentuk barang, karena di satgas pun tidak membeli apa-apa, keluarganya pun tidak membeli apa-apa," ujar Endi dalam konferensi pers di Mako Marinir, Jakarta, Senin (20/5/2024).
"Digunakan untuk judi online, harapannya tugas di sana bisa mengembalikan uang ternyata tidak waktu semakin habis sehingga mengambil langkah seperti ini. Utang di daerah operasi ada Rp177.324.400, ada Rp641.702.638. Total keseluruhan utang almarhum Rp819.027.038," tambahnya.
Endi juga membeberkan hasil dari digital forensik menunjukkan almarhum kerap melakukan browsing atau pencarian cara mengakhiri hidup. Tak hanya itu, Lettu Eko juga kerap googling masalah judi online.
"Browsing-an (pencarian) almarhum googlingnya 'bagaimana cara mati dengan cepat?', 'cara mati dengan tidak sakit?' banyak sekali googlingannya (itu) satu minggu sebelumnya almarhum meninggal. Banyak almarhum ini googling masalah judi online, download-downloadnya judi online. Jadi nyambung kenapa yang bersangkutan bunuh diri," ungkapnya.
Endi menegaskan 99,9 persen bahwa Lettu Eko bunuh diri. Menurut dia, dari kaca militer pun tak logis dengan cara menembak dari bawah ke atas sebagai upaya pembunuhan.
"Karena semua keterangan yang ada di lapangan hasil tim investigasi menyampaikan 99,9 persen bunuh diri. 0,1 persen kenapa? karena saat nembak tidak ada yang melihat dari mata. Karena bukti yang ada teman lain di depan pos saat letusan itu ada. Saat menuju ke sana tidak ada orang lain," katanya.
"Utang almarhum cukup lumayan di sini ada catatannya dari teman-temannya waktu di kedokteran sesama dokter ada 2, teman-teman satgas juga ada, dari bank ada. Artinya beliau tidak sanggup mengembalikan. Akhirnya uang itu tidak berbentuk barang, karena di satgas pun tidak membeli apa-apa, keluarganya pun tidak membeli apa-apa," ujar Endi dalam konferensi pers di Mako Marinir, Jakarta, Senin (20/5/2024).
"Digunakan untuk judi online, harapannya tugas di sana bisa mengembalikan uang ternyata tidak waktu semakin habis sehingga mengambil langkah seperti ini. Utang di daerah operasi ada Rp177.324.400, ada Rp641.702.638. Total keseluruhan utang almarhum Rp819.027.038," tambahnya.
Endi juga membeberkan hasil dari digital forensik menunjukkan almarhum kerap melakukan browsing atau pencarian cara mengakhiri hidup. Tak hanya itu, Lettu Eko juga kerap googling masalah judi online.
"Browsing-an (pencarian) almarhum googlingnya 'bagaimana cara mati dengan cepat?', 'cara mati dengan tidak sakit?' banyak sekali googlingannya (itu) satu minggu sebelumnya almarhum meninggal. Banyak almarhum ini googling masalah judi online, download-downloadnya judi online. Jadi nyambung kenapa yang bersangkutan bunuh diri," ungkapnya.
Endi menegaskan 99,9 persen bahwa Lettu Eko bunuh diri. Menurut dia, dari kaca militer pun tak logis dengan cara menembak dari bawah ke atas sebagai upaya pembunuhan.
"Karena semua keterangan yang ada di lapangan hasil tim investigasi menyampaikan 99,9 persen bunuh diri. 0,1 persen kenapa? karena saat nembak tidak ada yang melihat dari mata. Karena bukti yang ada teman lain di depan pos saat letusan itu ada. Saat menuju ke sana tidak ada orang lain," katanya.
(jon)
Lihat Juga :
tulis komentar anda