Senyum Mbah Loso, Berkursi Roda tapi Semangat Berhaji di Usia 88 Tahun
Rabu, 15 Mei 2024 - 15:19 WIB
JAKARTA - Kisah Mbah Loso, berkursi roda tapi tetap semangat berhaji di usia 88 tahun. Mata Mbah Loso berbinar saat kakinya menginjak Tanah Suci untuk pertama kalinya. Usia 88 tahun tak menyurutkan semangatnya untuk menunaikan ibadah haji .
Diiringi senyuman dan tawa semangat, Loso didorong menggunakan kursi roda oleh petugas haji, menapaki langkah pertamanya di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA). Ia tergabung dalam kloter 14 Surabaya (SUB) dan merupakan jemaah tertua di kloter tersebut.
Walaupun harus menggunakan kursi roda, Loso tak pernah menunjukkan rasa lelah. Semangatnya untuk beribadah di Tanah Suci begitu membara. "Semangat terus, ini ibadah haji," ucapnya dengan penuh semangat saat menunggu giliran menaiki bus untuk diantar ke hotel di Madinah.
Kisah Loso menjadi inspirasi bagi banyak orang. Kegigihannya dalam mewujudkan mimpinya untuk menunaikan ibadah haji di usia senja patut diapresiasi. Loso mendaftar sebagai jemaah haji pada tahun 2015 dan harus menunggu selama 9 tahun untuk diberangkatkan ke Tanah Suci.
Walaupun harus menggunakan kursi roda, Loso tak pernah menunjukkan rasa lelah. Semangatnya untuk beribadah di Tanah Suci begitu membara.
Usia bukanlah halangan untuk beribadah. Yang terpenting adalah niat dan semangat. "Doain si mbah ya, semoga sehat-sehat," tuturnya kepada para petugas haji.
Kisah Mbah Loso adalah bukti bahwa usia bukanlah halangan untuk menunaikan ibadah haji. Semangat dan keteguhan hatilah yang menjadi kunci utama. Mbah Loso menjadi contoh bagi kita semua bahwa dengan tekad yang kuat, segala mimpi dapat diwujudkan.
Diiringi senyuman dan tawa semangat, Loso didorong menggunakan kursi roda oleh petugas haji, menapaki langkah pertamanya di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA). Ia tergabung dalam kloter 14 Surabaya (SUB) dan merupakan jemaah tertua di kloter tersebut.
Walaupun harus menggunakan kursi roda, Loso tak pernah menunjukkan rasa lelah. Semangatnya untuk beribadah di Tanah Suci begitu membara. "Semangat terus, ini ibadah haji," ucapnya dengan penuh semangat saat menunggu giliran menaiki bus untuk diantar ke hotel di Madinah.
Kisah Loso menjadi inspirasi bagi banyak orang. Kegigihannya dalam mewujudkan mimpinya untuk menunaikan ibadah haji di usia senja patut diapresiasi. Loso mendaftar sebagai jemaah haji pada tahun 2015 dan harus menunggu selama 9 tahun untuk diberangkatkan ke Tanah Suci.
Walaupun harus menggunakan kursi roda, Loso tak pernah menunjukkan rasa lelah. Semangatnya untuk beribadah di Tanah Suci begitu membara.
Usia bukanlah halangan untuk beribadah. Yang terpenting adalah niat dan semangat. "Doain si mbah ya, semoga sehat-sehat," tuturnya kepada para petugas haji.
Kisah Mbah Loso adalah bukti bahwa usia bukanlah halangan untuk menunaikan ibadah haji. Semangat dan keteguhan hatilah yang menjadi kunci utama. Mbah Loso menjadi contoh bagi kita semua bahwa dengan tekad yang kuat, segala mimpi dapat diwujudkan.
(cip)
tulis komentar anda