Jemaah Haji Indonesia Diminta Waspada jika Tidak Buang Air Kecil
Senin, 13 Mei 2024 - 06:08 WIB
MADINAH - Jemaah haji Indonesia diminta waspada jika tidak buang air kecil. Sebab hal itu merupakan pertanda tubuh mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.
Dokter Karmijono, Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, mengatakan agar jemaah waspada jika tidak buang air kecil.
"Jika ditanya, bagaimana ibadah Anda? Alhamdulillah, dilancarkan, tidak kencing sama sekali. Anda harus waspada," kata Karmijono, Senin (13/5/2024).
Karena menurut Karmijono itu menjadi tanda dehidrasi. "Idealnya, jemaah kencing satu jam sekali," katanya di Madinah.
Untuk mencegah dehidrasi, Karmijono memberikan tips yaitu dengan minum air sedikit-sedikit tapi rutin untuk mencegah buang air kecil berlebihan. "Karena di sini berbeda dengan di Indonesia. Jika di Indonesia, panas orang keringatan. Di sini tidak. Sehingga tidak terasa haus," katanya.
Karena tidak haus, bisa jadi tidak minum. Padahal tubuh memerlukan cairan. Jika kekurangan air dalam tubuh bisa memicu berbagai gejala peyakit. "Gula darah akan meningkat. Namun, biasanya kalau sudah digelontor, maka akan kembali normal," katanya.
Nah,untuk mencegah dehidrasi, Karmijono menyarankan bisa menggunakan oralit. Karena garam itu sifatnya mengikat air. "Jika minum ditambahkan dengan oralit itu bagus," katanya.
Namun saat minum harus memperhatikan jangan minum yang dingin. Karena ada air zamzam cold dan non cold. "Sebaiknya minum yang non cold (tidak dingin)," kata Karmijono.
Karena jika minum yang cold, suhu air yang kontras dengan suhu tubuh, tidak baik bagi tubuh. Jika langsung mengonsumsi air dingin, yang suhunya terlalu kontras dengan suhu tubuh, maka bisa timbul sensasi tidak nyaman, misalnya pusing, kembung, perih ulu hati, dan sebagainya.
Artinya, pada cuaca yang panas harus banyak minum air, dengan porsi sedikit-sedikit tapi rutin. Dan minumlah air non cold (tidak dingin) yang tidak membuat tubuh kaget.
Dokter Karmijono, Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, mengatakan agar jemaah waspada jika tidak buang air kecil.
"Jika ditanya, bagaimana ibadah Anda? Alhamdulillah, dilancarkan, tidak kencing sama sekali. Anda harus waspada," kata Karmijono, Senin (13/5/2024).
Baca Juga
Karena menurut Karmijono itu menjadi tanda dehidrasi. "Idealnya, jemaah kencing satu jam sekali," katanya di Madinah.
Untuk mencegah dehidrasi, Karmijono memberikan tips yaitu dengan minum air sedikit-sedikit tapi rutin untuk mencegah buang air kecil berlebihan. "Karena di sini berbeda dengan di Indonesia. Jika di Indonesia, panas orang keringatan. Di sini tidak. Sehingga tidak terasa haus," katanya.
Baca Juga
Karena tidak haus, bisa jadi tidak minum. Padahal tubuh memerlukan cairan. Jika kekurangan air dalam tubuh bisa memicu berbagai gejala peyakit. "Gula darah akan meningkat. Namun, biasanya kalau sudah digelontor, maka akan kembali normal," katanya.
Nah,untuk mencegah dehidrasi, Karmijono menyarankan bisa menggunakan oralit. Karena garam itu sifatnya mengikat air. "Jika minum ditambahkan dengan oralit itu bagus," katanya.
Namun saat minum harus memperhatikan jangan minum yang dingin. Karena ada air zamzam cold dan non cold. "Sebaiknya minum yang non cold (tidak dingin)," kata Karmijono.
Karena jika minum yang cold, suhu air yang kontras dengan suhu tubuh, tidak baik bagi tubuh. Jika langsung mengonsumsi air dingin, yang suhunya terlalu kontras dengan suhu tubuh, maka bisa timbul sensasi tidak nyaman, misalnya pusing, kembung, perih ulu hati, dan sebagainya.
Artinya, pada cuaca yang panas harus banyak minum air, dengan porsi sedikit-sedikit tapi rutin. Dan minumlah air non cold (tidak dingin) yang tidak membuat tubuh kaget.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda