Kolaborasi Kemenag, KPI, dan MUI, Ini Daftar Pemenang Anugerah Syiar Ramadan 2024
Kamis, 09 Mei 2024 - 21:01 WIB
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) merilis pemenang Anugerah Syiar Ramadan 2024. Gelaran tersebut merupakan ajang pemberian penghargaan bagi program siaran keagamaan terbaik di bulan Ramadan.
Direktur Penerangan Agama Islam Ditjen Bimas Islam Kemenag Ahmad Zayadi mengatakan, Anugerah Syiar Ramadan 2024 memiliki tema "Merajut Persatuan Melalui Siaran Ramadan yang Menyejukkan”. Tema tersebut mendorong lembaga penyiaran dalam menyuguhkan program siaran berkualitas yang menyejukkan dan sehat selama Ramadan.
“Anugerah Syiar Ramadan ini digelar untuk meningkatkan kesadaran lembaga penyiaran dalam menyuguhkan program siaran yang tidak hanya sehat, tapi juga berkualitas. Kita ingin program siaran keagamaan yang mampu memperkuat pemahaman dan praktik keagamaan yang moderat, tentu dengan wawasan kebangsaan yang kuat,” ujar Zayadi di Jakarta, Kamis (9/5/2024).
Kasubdit Seni Budaya dan Siaran Keagamaan Islam Wida Sukmawati menuturkan gelaran Anugerah Syiar Ramadan tahun ini melibatkan 394 program siaran. Angka itu mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang mencapai 303 program.
“Antusiasme peserta Anugerah Syiar Ramadan tahun ini cukup tinggi. Ada peningkatan sekitar 90 program, yang mendaftar juga berasal dari 80 lembaga penyiaran TV dan radio. Sementara itu untuk program siaran kurang lebih berjumlah 300 program,” kata Wida.
Proses penilaian dilakukan Tim Juri yang terdiri dari Komisi I DPR, Komisioner KPI Pusat, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kemenag, serta ormas seperti Fatayat Nahdlatul Ulama dan Nasyiatul Aisyiyah.
Dewan juri memiliki kriteria penilaian yang diterapkan seperti harus memenuhi pedoman penyiaran, waktu penyiaran harus tayang saat bulan Ramadan 2024, selaras dengan semangat Ramadan, tidak pernah mendapatkan sanksi dari KPI, serta program siaran baru atau kemas ulang.
“Juri yang menilai dalam ajang ini memiliki kompetensi yang dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan. Sudah menjadi kepastian penilaian yang diberikan obyektif dan independen, sehingga program siaran yang mendapat anugerah merupakan program terbaik dari yang terbaik,” ungkap Wida.
Direktur Penerangan Agama Islam Ditjen Bimas Islam Kemenag Ahmad Zayadi mengatakan, Anugerah Syiar Ramadan 2024 memiliki tema "Merajut Persatuan Melalui Siaran Ramadan yang Menyejukkan”. Tema tersebut mendorong lembaga penyiaran dalam menyuguhkan program siaran berkualitas yang menyejukkan dan sehat selama Ramadan.
“Anugerah Syiar Ramadan ini digelar untuk meningkatkan kesadaran lembaga penyiaran dalam menyuguhkan program siaran yang tidak hanya sehat, tapi juga berkualitas. Kita ingin program siaran keagamaan yang mampu memperkuat pemahaman dan praktik keagamaan yang moderat, tentu dengan wawasan kebangsaan yang kuat,” ujar Zayadi di Jakarta, Kamis (9/5/2024).
Kasubdit Seni Budaya dan Siaran Keagamaan Islam Wida Sukmawati menuturkan gelaran Anugerah Syiar Ramadan tahun ini melibatkan 394 program siaran. Angka itu mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang mencapai 303 program.
“Antusiasme peserta Anugerah Syiar Ramadan tahun ini cukup tinggi. Ada peningkatan sekitar 90 program, yang mendaftar juga berasal dari 80 lembaga penyiaran TV dan radio. Sementara itu untuk program siaran kurang lebih berjumlah 300 program,” kata Wida.
Proses penilaian dilakukan Tim Juri yang terdiri dari Komisi I DPR, Komisioner KPI Pusat, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kemenag, serta ormas seperti Fatayat Nahdlatul Ulama dan Nasyiatul Aisyiyah.
Dewan juri memiliki kriteria penilaian yang diterapkan seperti harus memenuhi pedoman penyiaran, waktu penyiaran harus tayang saat bulan Ramadan 2024, selaras dengan semangat Ramadan, tidak pernah mendapatkan sanksi dari KPI, serta program siaran baru atau kemas ulang.
“Juri yang menilai dalam ajang ini memiliki kompetensi yang dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan. Sudah menjadi kepastian penilaian yang diberikan obyektif dan independen, sehingga program siaran yang mendapat anugerah merupakan program terbaik dari yang terbaik,” ungkap Wida.
tulis komentar anda