PKS Singgung Wantimpres di Balik Rencana Pembentukan Presidential Club

Selasa, 07 Mei 2024 - 07:52 WIB
Jika Presidential Club gagasan Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto terbentuk, maka mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri akan lebih intensif bertemu. Foto: Dok SINDOnews
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merespons rencana pembentukan Presidential Club oleh Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto. Menurut Ketua Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan DPP PKS Al Muzammil Yusuf, Presidential Club merupakan wadah informal guna melakukan pertemuan dan lobi-lobi politik.

Presiden terpilih memiliki hak bertemu dengan siapa pun dan meminta masukan dari berbagai pihak. Namun, dia menyinggung keberadaan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang anggotanya secara eksplisit ditunjuk Presiden.





Muzammil menuturkan Wantimpres merupakan wadah formal bagi Presiden untuk meminta masukan. Wantimpres menggantikan Dewan Pertimbangan Agung (DPA) pada masa Orde Baru yang dinilai kurang fleksibel dalam peran sebagai mitra penasehat Presiden.

"Wantimpres berbeda dengan lembaga DPA yang sebelumnya dianggap setara dengan lembaga kepresidenan dan sering disebut lembaga tinggi negara," ujarnya, Selasa (7/5/2024).

Sebelumnya, Prabowo berencana mempertemukan secara rutin mantan Presiden yang masih ada. Untuk itu, Prabowo akan membentuk Presidential Club.

"Presidential Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan Presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan," ujar Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, Jumat (3/5/2024).

Presidential Club ini ditujukan kepada semua mantan Presiden yang masih hidup. Sehingga, terjaga silaturahmi kebangsaannya dan menjadi teladan bagi seluruh elemen bangsa.

"Pak Prabowo berharap sebagai bangsa besar para pemimpinnya kompak, rukun, guyub memikirkan dan bekerja untuk kepentingan rakyat banyak, terlepas dari perbedaan pandangan dan sikap politik," ungkapnya.
(jon)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More