1.088 Warga Jateng Ikut Mudik Gratis dengan Kereta Api Fasilitas Pemprov Jateng
Minggu, 07 April 2024 - 17:16 WIB
JAKARTA - Rasa syukur tak terkira terpancar dari wajah Amron Riyadi, disabilitas tuna netra, yang merupakan salah satu peserta Mudik Lebaran Gratis Tahun 2024 dengan moda kereta api (KA) yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) di Stasiun Pasar Senen Jakarta, Minggu (7/4/2024).
"Mudah-mudahan tetap ada (program mudik gratis Pemprov Jateng) dan dipermudah buat disabilitas," tutur Amron ditemui di gerbong 8 KA Jaka Tingkir jurusan Pasar Senen-Purwosari Solo di Stasiun Pasar Senen.
Bagi Amron, sebagai penyandang disabilitas, pelayanan mudik gratis perjalanan KA sangat membantu masyarakat seperti dirinya. Ia dan keluarganya bisa menghemat pengeluaran.
"Saya bisa hemat tiket. Hemat hingga Rp1-1,5 juta. Saya di Jakarta kerja urut (tukang pijat urut) dan buka warung sembako kecil-kecilan," ujarnya.
Peserta mudik KA lain, Sunarsih, mengaku suaminya yang kesehariannya di Jakarta bekerja sebagai tukang ojek online (Ojol) sangat beruntung bisa mengikuti program mudik gratis KA ini.
"Kalau tidak ikut mudik gratis, bisa mengeluarkan uang Rp1 juta untuk mudik saja. Suami jadi tukang ojek online, saya kerja di pabrik," tutur perempuan yang bertujuan Stasiun Purwosari dengan rumah di Sragen.
Dengan mudik gratis, Sunarsih bisa menggunakan uangnya untuk diberikan kepada orang tua dan keperluan sehari-hari selama di kampung halamannya di Kabupaten Sragen. "Terima kasih banget ada mudik gratis. Bisa pulang kampung, bisa senang," ucap Sunarsih.
Peserta mudik KA Niti Nurmawati (25) tujuan Kebumen tidak menyangka akan bisa mudik gratis menggunakan KA. Sebab hal itu telah didambakannya sejak lama. Apalagi sebagai pekerja informal, ia sangat terbantu program mudik gratis.
"Mudah-mudahan tetap ada (program mudik gratis Pemprov Jateng) dan dipermudah buat disabilitas," tutur Amron ditemui di gerbong 8 KA Jaka Tingkir jurusan Pasar Senen-Purwosari Solo di Stasiun Pasar Senen.
Bagi Amron, sebagai penyandang disabilitas, pelayanan mudik gratis perjalanan KA sangat membantu masyarakat seperti dirinya. Ia dan keluarganya bisa menghemat pengeluaran.
"Saya bisa hemat tiket. Hemat hingga Rp1-1,5 juta. Saya di Jakarta kerja urut (tukang pijat urut) dan buka warung sembako kecil-kecilan," ujarnya.
Peserta mudik KA lain, Sunarsih, mengaku suaminya yang kesehariannya di Jakarta bekerja sebagai tukang ojek online (Ojol) sangat beruntung bisa mengikuti program mudik gratis KA ini.
"Kalau tidak ikut mudik gratis, bisa mengeluarkan uang Rp1 juta untuk mudik saja. Suami jadi tukang ojek online, saya kerja di pabrik," tutur perempuan yang bertujuan Stasiun Purwosari dengan rumah di Sragen.
Dengan mudik gratis, Sunarsih bisa menggunakan uangnya untuk diberikan kepada orang tua dan keperluan sehari-hari selama di kampung halamannya di Kabupaten Sragen. "Terima kasih banget ada mudik gratis. Bisa pulang kampung, bisa senang," ucap Sunarsih.
Peserta mudik KA Niti Nurmawati (25) tujuan Kebumen tidak menyangka akan bisa mudik gratis menggunakan KA. Sebab hal itu telah didambakannya sejak lama. Apalagi sebagai pekerja informal, ia sangat terbantu program mudik gratis.
tulis komentar anda