BMKG Ungkap Faktor Penyebab Longsor Tol Bocimi
Sabtu, 06 April 2024 - 18:33 WIB
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan salah satu penyebab terjadinya longsor di Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Ciawi) yang terjadi pada KM 64, Rabu (3/4/2024). Berdasarkan data sebaran hujan di wilayah Sukabumi dan sekitarnya bahwa sejak 31 Maret hingga 3 April 2024 mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
“Berdasarkan data sebaran curah hujan BMKG, sejak tanggal 31 Maret hingga 3 April 2024 wilayah Sukabumi dan sekitarnya mengalami hujan dengan intensitas bervariasi sedang hingga lebat,” ungkap Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani dalam keterangannya, Sabtu (6/4/2024).
Andri mengatakan curah hujan lebat yang terjadi di wilayah Sukabumi dan sekitarnya tersebut dipicu oleh aktivitas dinamika atmosfer lokal yang menyebabkan terjadinya peningkatan pertumbuhan awan hujan. Andri pun mengungkapkan curah hujan sekitar Jalan Tol Bocimi, pada Rabu, 3 April 2024 berada pada kategori sedang hingga lebat, yaitu tercatat 38 mm/hari hingga 59 mm/hari.
Andri memastikan bahwa semua jalan tol sudah didesain dengan drainase khusus untuk mengantisipasi potensi hujan lebat, seperti halnya Tol Bocimi. “Pada umumnya jalan tol sudah didesain dengan drainase khusus untuk mengantisipasi potensi hujan lebat,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, Andri menegaskan BMKG Provinsi Jawa Barat telah mengeluarkan peringatan dini adanya potensi hujan sedang-lebat tersebut 3 hari sebelum kejadian longsornya Tol Bocimi. “Peringatan dini mencakup wilayah Sukabumi dan sekitarnya yang kemudian diupdate dengan peringatan dini cuaca ekstrem pada skala waktu 3 hingga 6 jam ke depan,” pungkasnya.
“Berdasarkan data sebaran curah hujan BMKG, sejak tanggal 31 Maret hingga 3 April 2024 wilayah Sukabumi dan sekitarnya mengalami hujan dengan intensitas bervariasi sedang hingga lebat,” ungkap Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani dalam keterangannya, Sabtu (6/4/2024).
Andri mengatakan curah hujan lebat yang terjadi di wilayah Sukabumi dan sekitarnya tersebut dipicu oleh aktivitas dinamika atmosfer lokal yang menyebabkan terjadinya peningkatan pertumbuhan awan hujan. Andri pun mengungkapkan curah hujan sekitar Jalan Tol Bocimi, pada Rabu, 3 April 2024 berada pada kategori sedang hingga lebat, yaitu tercatat 38 mm/hari hingga 59 mm/hari.
Andri memastikan bahwa semua jalan tol sudah didesain dengan drainase khusus untuk mengantisipasi potensi hujan lebat, seperti halnya Tol Bocimi. “Pada umumnya jalan tol sudah didesain dengan drainase khusus untuk mengantisipasi potensi hujan lebat,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, Andri menegaskan BMKG Provinsi Jawa Barat telah mengeluarkan peringatan dini adanya potensi hujan sedang-lebat tersebut 3 hari sebelum kejadian longsornya Tol Bocimi. “Peringatan dini mencakup wilayah Sukabumi dan sekitarnya yang kemudian diupdate dengan peringatan dini cuaca ekstrem pada skala waktu 3 hingga 6 jam ke depan,” pungkasnya.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda