Kemenag Imbau Masyarakat Tak Mudah Tergiur Paket Murah Umrah dan Haji Khusus
Minggu, 24 Maret 2024 - 21:58 WIB
JAKARTA - Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama (Kemenag) , Jaja Jaelani mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan tidak mudah percaya dengan tawaran paket murah biaya umrah dan haji khusus. Masyarakat diminta untuk melakukan cek dan ricek dengan paket harga yang ditawarkan.
Hal ini disampaikan Jaja di hadapan peserta Bimtek Calon Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Minggu (24/3/2024). Acara ini berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, 19-28 Maret 2024, lebih seribu peserta ikuti kegiatan ini.
"Untuk melihat daftar penyelenggara umrah atau haji khusus yang berizin itu sudah ada di SISKOPATUH (Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus)," ujar dia.
"Sekarang ini tidak kurang ada 2.573 travel yang melayani umrah ke Tanah Suci. Jangan tergiur dengan paket murah, bisa dicek apakah biro perjalanan yang menawarkan tersebut termasuk sudah berizin atau belum," sambungnya.
Menurut Jaja, masyarakat jangan mudah tergiur tawaran harga paket murah yang di bawah harga referensi. Publik juga agar jangan gampang percaya dengan berbagai paket visa yang dijanjikan dapat digunakan dan memudahkan perjalanan ibadah ke Tanah Suci, baik untuk ibadah umrah ataupun ibadah haji.
Pengecekan itu, lanjutnya, perlu dilakukan sebelum masyarakat memilih biro perjalanan umrah maupun haji khusus. "Pastikan layanannya, pastikan penerbangannya, pastikan visanya, pastikan bagaimana layanan di Saudi. Sehingga jemaah haji kita ini betul-betul dapat melaksanakan ibadah umrah dengan nyaman," paparnya.
Jaja mengaku ada banyak penawaran beribadah haji tanpa antrean, begitupun perjalanan umrah. Karenanya, masyarakat harus waspada. Sebab banyak kasus yang ditemui dengan persoalan vendor gagal menyediakan tiket dan visa hingga berakibat jemaah gagal berangkat. Ada juga kasus jemaah terlantar karena pihak penyedia tidak siapkan layanan di Saudia.
"Tolong sekali lagi pastikan dengan Lima Pasti. Pertama adalah pastikan bahwa travel berizin, pastikan visanya, pastikan layanannya, pastikan latar belakangnya," tutupnya.
Hal ini disampaikan Jaja di hadapan peserta Bimtek Calon Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Minggu (24/3/2024). Acara ini berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, 19-28 Maret 2024, lebih seribu peserta ikuti kegiatan ini.
"Untuk melihat daftar penyelenggara umrah atau haji khusus yang berizin itu sudah ada di SISKOPATUH (Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus)," ujar dia.
"Sekarang ini tidak kurang ada 2.573 travel yang melayani umrah ke Tanah Suci. Jangan tergiur dengan paket murah, bisa dicek apakah biro perjalanan yang menawarkan tersebut termasuk sudah berizin atau belum," sambungnya.
Menurut Jaja, masyarakat jangan mudah tergiur tawaran harga paket murah yang di bawah harga referensi. Publik juga agar jangan gampang percaya dengan berbagai paket visa yang dijanjikan dapat digunakan dan memudahkan perjalanan ibadah ke Tanah Suci, baik untuk ibadah umrah ataupun ibadah haji.
Pengecekan itu, lanjutnya, perlu dilakukan sebelum masyarakat memilih biro perjalanan umrah maupun haji khusus. "Pastikan layanannya, pastikan penerbangannya, pastikan visanya, pastikan bagaimana layanan di Saudi. Sehingga jemaah haji kita ini betul-betul dapat melaksanakan ibadah umrah dengan nyaman," paparnya.
Jaja mengaku ada banyak penawaran beribadah haji tanpa antrean, begitupun perjalanan umrah. Karenanya, masyarakat harus waspada. Sebab banyak kasus yang ditemui dengan persoalan vendor gagal menyediakan tiket dan visa hingga berakibat jemaah gagal berangkat. Ada juga kasus jemaah terlantar karena pihak penyedia tidak siapkan layanan di Saudia.
"Tolong sekali lagi pastikan dengan Lima Pasti. Pertama adalah pastikan bahwa travel berizin, pastikan visanya, pastikan layanannya, pastikan latar belakangnya," tutupnya.
(kri)
tulis komentar anda