Petugas Haji Harus Jadi Humas bagi Jemaah Haji Indonesia
Sabtu, 23 Maret 2024 - 17:38 WIB
Petugas haji harus memosisikan dirinya sebagai humas bagi jemaah haji Indonesia saat menjalankan tugas pelayanan ibadah haji tahun 2024. Pernyataan itu diungkapkan Staf Khusus Menteri Agama RI Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo.
Berbicara di depan peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tahun 2024, Wibowo Prasetyo berpesan kepada petugas haji untuk menjaga marwah petugas haji dalam tugas peliputan haji 2024.
Gus Bowo demikian panggilan Wibowo Prasetyo, mengungkapkan jika dalam pelaksanaan musim haji 2024, para keluarga jemaah haji Indonesia sangat membutuhkan kabar yang baik dan membahagiakan dari tanah suci. "Setiap petugas menjadikan dirinya sebagai humas untuk jemaah haji yang produknya berupa publikasiyang diterima oleh keluarga di rumah. Mengingat masih ada 45 ribu jamaah lansia yang dinantikan kabar baik oleh keluarganya," jelas Wibowo dihadapan peserta Bimtek PPIH Arab Saudi 2024 pada Jumat (22/3/2024) malam WIB.
Menurut pria yang akrab disapa Gus Bowo ini mengatakan kabar baik yang disampaikan oleh petugas kepada khalayak baik jemaah atau pun keluarga akan berdampak positif bagi kinerja para petugas dan semangat bagi para jamaah dalam menjalankan ibadah haji."Saya hanya ingin kita bersama sama menciptakan suasana yangfundalam pelayanan ibadah haji,sehingga akan berdampak pada pelayanan yang proper dan profesional, sehingga akhirnya jamaah senang," papar Gus Bowo.
Untuk mengimplementasikan program ini maka Gus Bowo mengimbau kepada para petugas haji untuk mengaktifkan akun media sosial masing masing."Akun media sosial ini dapat digunakan sebagai alat petugas untuk mewarnai pemberitaan haji dengan kabar baik dan terkonfirmasi," tutur Gus Bowo.
ini karena yang paling dekat dengan jamaah adalah para petugas, maka petugas ini ketika melayani jamaah tetap mengabarkan.Gus Bowo juga mengungkapkan saat ini yang dipersiapkan Kemenag adalah membentukClearing Housesebagai sarana ruang koordinasi, cek fakta dan media monitoring berkaitan dengan konten yang disebarkan.
Gus Bowo juga meminta para petugas ketika menghadapi persoalan di lapangan maka para petugas harus melakukan konfirmasi terlebih dahulu dan tidak tergesa-gesa untuk memposting di media sosial."Jika ada masalah, langkah pertama adalah maka segera laporkan kepada penanggung jawab. Jadi tidak asal meliput, tapi harus ada antisipasi terlebih dahulu," tegas Gus Bowo.
Berbicara di depan peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tahun 2024, Wibowo Prasetyo berpesan kepada petugas haji untuk menjaga marwah petugas haji dalam tugas peliputan haji 2024.
Gus Bowo demikian panggilan Wibowo Prasetyo, mengungkapkan jika dalam pelaksanaan musim haji 2024, para keluarga jemaah haji Indonesia sangat membutuhkan kabar yang baik dan membahagiakan dari tanah suci. "Setiap petugas menjadikan dirinya sebagai humas untuk jemaah haji yang produknya berupa publikasiyang diterima oleh keluarga di rumah. Mengingat masih ada 45 ribu jamaah lansia yang dinantikan kabar baik oleh keluarganya," jelas Wibowo dihadapan peserta Bimtek PPIH Arab Saudi 2024 pada Jumat (22/3/2024) malam WIB.
Menurut pria yang akrab disapa Gus Bowo ini mengatakan kabar baik yang disampaikan oleh petugas kepada khalayak baik jemaah atau pun keluarga akan berdampak positif bagi kinerja para petugas dan semangat bagi para jamaah dalam menjalankan ibadah haji."Saya hanya ingin kita bersama sama menciptakan suasana yangfundalam pelayanan ibadah haji,sehingga akan berdampak pada pelayanan yang proper dan profesional, sehingga akhirnya jamaah senang," papar Gus Bowo.
Untuk mengimplementasikan program ini maka Gus Bowo mengimbau kepada para petugas haji untuk mengaktifkan akun media sosial masing masing."Akun media sosial ini dapat digunakan sebagai alat petugas untuk mewarnai pemberitaan haji dengan kabar baik dan terkonfirmasi," tutur Gus Bowo.
ini karena yang paling dekat dengan jamaah adalah para petugas, maka petugas ini ketika melayani jamaah tetap mengabarkan.Gus Bowo juga mengungkapkan saat ini yang dipersiapkan Kemenag adalah membentukClearing Housesebagai sarana ruang koordinasi, cek fakta dan media monitoring berkaitan dengan konten yang disebarkan.
Gus Bowo juga meminta para petugas ketika menghadapi persoalan di lapangan maka para petugas harus melakukan konfirmasi terlebih dahulu dan tidak tergesa-gesa untuk memposting di media sosial."Jika ada masalah, langkah pertama adalah maka segera laporkan kepada penanggung jawab. Jadi tidak asal meliput, tapi harus ada antisipasi terlebih dahulu," tegas Gus Bowo.
(aww)
tulis komentar anda