Kenali Jenis Cyberbullying di Dunia Maya
Kamis, 21 Maret 2024 - 20:16 WIB
TANGERANG – Kementerian Komunikasi dan Informatika RI mengadakan kegiatan nonton bareng webinar (Nobar) “Kenali Jenis Cyberbullying di Dunia Maya” pada, Kamis (21/3/2024) di Kabupaten Tangerang, Banten dalam rangka meningkatkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital.
Kegiatan nonton bareng ini diikuti oleh sekitar 8.000 peserta yang terdiri dari siswa Sekolah Menengah Pertama se-Kabupaten Tangerang.
Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Masyarakat Indonesia tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 disebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan angka 3.49 dari 5,00.
Kegiatan webinar literasi digital di lingkungan pendidikan merupakan salah satu upaya Kemenkominfo dalam mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan menuju Indonesia #MakinCakapDigital.
Kegiatan webinar diawali dengan sambutan dari Ditjen Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia, Semuel Abrijani Pangerapan yang menyampaikan pentingnya mempersiapkan talenta digital Indonesia, agar mampu memanfaatkan perkembangan teknologi digital, serta memiliki kemampuan dalam menanggulangi resiko yang muncul bersamanya.
Semuel menyampaikan, empat pilar utama literasi digital, yakni Kecakapan Digital, Budaya Digital, Etika Digital, dan Keamanan Digital.
Sambutan kedua sekaligus pembukaan kegiatan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi yang secara daring menyampaikan manfaat ekonomi dalam kegiatan literasi digital, seperti peningkatan kompetensi tenaga kerja dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan berbasis ekonomi digital.
Menkominfo juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam berbagai kegiatan literasi digital, untuk mewujudkan Indonesia terkoneksi dan semakin maju.
Materi pertama webinar disampaikan oleh Dosen Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Dr. Anang Masduki. Dalam paparannya, Anang menyampaikan tentang etika berinternet untuk anak. Sama halnya seperti di kehidupan nyata, berselancar di dunia maya pun harus menggunakan etika. Melihat konten yang sesuai dengan usia, berhati-hati saat mengunggah sesuatu, serta mawas diri dengan waktu penggunaan gadget.
Kegiatan nonton bareng ini diikuti oleh sekitar 8.000 peserta yang terdiri dari siswa Sekolah Menengah Pertama se-Kabupaten Tangerang.
Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Masyarakat Indonesia tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 disebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan angka 3.49 dari 5,00.
Kegiatan webinar literasi digital di lingkungan pendidikan merupakan salah satu upaya Kemenkominfo dalam mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan menuju Indonesia #MakinCakapDigital.
Kegiatan webinar diawali dengan sambutan dari Ditjen Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia, Semuel Abrijani Pangerapan yang menyampaikan pentingnya mempersiapkan talenta digital Indonesia, agar mampu memanfaatkan perkembangan teknologi digital, serta memiliki kemampuan dalam menanggulangi resiko yang muncul bersamanya.
Semuel menyampaikan, empat pilar utama literasi digital, yakni Kecakapan Digital, Budaya Digital, Etika Digital, dan Keamanan Digital.
Sambutan kedua sekaligus pembukaan kegiatan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi yang secara daring menyampaikan manfaat ekonomi dalam kegiatan literasi digital, seperti peningkatan kompetensi tenaga kerja dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan berbasis ekonomi digital.
Menkominfo juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam berbagai kegiatan literasi digital, untuk mewujudkan Indonesia terkoneksi dan semakin maju.
Materi pertama webinar disampaikan oleh Dosen Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Dr. Anang Masduki. Dalam paparannya, Anang menyampaikan tentang etika berinternet untuk anak. Sama halnya seperti di kehidupan nyata, berselancar di dunia maya pun harus menggunakan etika. Melihat konten yang sesuai dengan usia, berhati-hati saat mengunggah sesuatu, serta mawas diri dengan waktu penggunaan gadget.
tulis komentar anda