Ical Ungkap Peluang Jokowi dan Gibran Jadi Ketum Golkar
Sabtu, 16 Maret 2024 - 23:12 WIB
BADUNG - Ketua Dewan Pembina DPP Partai Golkar Aburizal Barie menanggapi ramainya isu yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan putranya Gibran Rakabuming Raka bergabung menjadi kader sekaligus sebagai pimpinan tertinggi Partai Golkar.
Ical sapaan akrab Aburizal Bakrie secara tegas mengatakan Jokowi maupun Gibran dapat saja bergabung menjadi Kader Golkar.
Namun untuk posisi ketua umum belum tentu bisa, karena Partai Golkar memiliki aturan internal partai yang mengatur syarat jadi ketua umum.
"Kalau mau masuk ya boleh saja kan. Kita bersenang hati, beliau kan tokoh masyarakat dan sebagainya, dan presiden selama 10 tahun. Saya kira wajar kalau kita bersenang hati," kata Ical di sela acara Silaturahmi Partai Golkar se-Indonesia di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (16/3/2024).
Menurut Ical, terkait keinginan menjadi ketua umum, Golkar memiliki AD/ART atau aturan internal partai yang mengatur syarat untuk menjadi ketua umum harus 5 tahun menjadi pengurus Golkar.
Oleh karena itu jika Jokowi atau Gibran tetap ngotot menjadi pimpinan tertinggi partai beringin, maka hal tersebut bisa saja dimungkinkan dengan mengubah aturan AD/ART di internal partai.
Perubahan AD/ART dimungkinkan dengan mendapat persetujuan dari pengurus Golkar dari semua provinsi di Indonesia.
Ical sapaan akrab Aburizal Bakrie secara tegas mengatakan Jokowi maupun Gibran dapat saja bergabung menjadi Kader Golkar.
Namun untuk posisi ketua umum belum tentu bisa, karena Partai Golkar memiliki aturan internal partai yang mengatur syarat jadi ketua umum.
"Kalau mau masuk ya boleh saja kan. Kita bersenang hati, beliau kan tokoh masyarakat dan sebagainya, dan presiden selama 10 tahun. Saya kira wajar kalau kita bersenang hati," kata Ical di sela acara Silaturahmi Partai Golkar se-Indonesia di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (16/3/2024).
Menurut Ical, terkait keinginan menjadi ketua umum, Golkar memiliki AD/ART atau aturan internal partai yang mengatur syarat untuk menjadi ketua umum harus 5 tahun menjadi pengurus Golkar.
Oleh karena itu jika Jokowi atau Gibran tetap ngotot menjadi pimpinan tertinggi partai beringin, maka hal tersebut bisa saja dimungkinkan dengan mengubah aturan AD/ART di internal partai.
Perubahan AD/ART dimungkinkan dengan mendapat persetujuan dari pengurus Golkar dari semua provinsi di Indonesia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda