Denny JA Usulkan Koalisi Parpol Semi Permanen 20 Tahun, Dipimpin Golkar dan Gerindra

Kamis, 07 Maret 2024 - 20:10 WIB
Di Pemilu 2014, pemenangnya turun lagi di bawah 20%. PDIP menang di 2014 hanya dengan perolehan 18,95%. Lalu, PDIP lagi menang di Pemilu 2019 pada angka 19,33%.

Sekarang di tahun 2024 pada quick count LSI Denny JA, PDIP masih masih menang tapi sudah di bawah 17%. Ia lantas mempertanyakan apa yang terjadi dengan pertumbuhan partai politik di Tanah Air. Mengapa partai pemenang pemilu bertambah kecil?

"Apakah ini gambaran dari semakin susahnya orang percaya pada partai? Era orang susah setia kepada partai politik kah ini?" ucapnya.

Menurut Denny, terminologi ilmu politik ada yang disebut Party ID (party identification). Di Amerika Serikat, dari 100% pemilih itu, 60% warga loyal kepada partainya.

Sejak lama, lanjut dia, jika memilih Demokrat akan terus memilih Demokrat. Bahkan juga mendukung calon presiden Demokrat. Hal yang sama berlaku untuk Partai Republik. Hanya 40% saja yang mengambang.

"Tapi kita sini, di Indonesia, rata-rata Party ID nya hanya 30% saja. Sebanyak 70% pemilih mengambang bisa ke mana saja," kata Denny.

Ia lebih lanjut menjelaskan efek rendahnya Party ID. Pertama adalah stabilitas koalisi di DPR. Bagaimanapun, siapa pun presiden yang terpilih, dari partai manapun, ia memerlukan dukungan mayoritas DPR.

"Tanpa dukungan mayoritas DPR, kebijakan presiden lumpuh. Jika mayoritas DPR beroposisi, UU yang diajukan presiden, dan APBN yang dikehendaki akan berlarut," paparnya.

Untuk mendapatkan dukungan mayoritas DPR di tahun 1999, kata Denny, itu cukup memerlukan gabungan dua partai politik tertinggi saja. Jika PDIP itu (di atas 33%) dan Golkar (di atas 22%) bergabung, mereka sudah menjadi koalisi yang menguasai mayoritas kursi DPR.

"Tapi di tahun 2024 ini, karena partai politik yang paling tinggi hanya memperoleh 17% , bahkan tiga partai politik menggabungkan suaranya, dukungannya masih kurang dari 50%," ucapnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More