PDAM Tirta Moedal Kota Semarang Jadi Pilot Project Perusahaan dengan Kemandirian Finansial
Senin, 04 Maret 2024 - 17:55 WIB
KOTA SEMARANG - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu memastikan bakal mendukung kemandirian finansial Perumda Air Minum Tirta Moedal Kota Semarang. Hal itu disampaikan Mbak Ita, sapaan akrabnya usai melakukan pertemuan dengan Tim Urban Water Catalyst Initiative (UWCI) dr GIZ-Jerman dan WWX-Belanda di kantor Perumda Air Minum Tirta Moedal, Senin (4/3/2024).
Dalam kesempatan itu, Mbak Ita--sapaan akrab Wali Kota Semarang--mengapresiasi jajaran Direksi Perumda Air Minum Tirta Moedal dalam upaya kemandirian finansial. Dia mengaku bakal ikut mengawal dan mendukung proses-proses kemandirian finansial tersebut.
Hal itu mengingat Perumda Air Minum Tirta Moedal ini berpotensi bakal menjadi pilot project perusahaan pengelolaan air di Indonesia, bahkan di dunia. Dari belasan perusahaan di berbagai negara yang diseleksi, Perumda Air Minum Tirta Moedal Kota Semarang menjadi salah satu perwakilan Indonesia, yang merupakan salah satu perusahaan umum daerah yang terpilih untuk proses kemandirian finansial.
“Kalau dari negara donor istilahnya, atau istilahnya negara pendamping, Perumda Air Minum Tirta Moedal diminta harus mandiri, karena nanti akan ada proses bisnis to bisnis. Sehingga bagaimana supportnya. Kemudian pertanyaannya, ini kapan mandirinya Perumda Air Minum Tirta Moedal? Sebelumnya kita jadi salah satu dari 19 perwakilan negara yang diseleksi, mulai 19 ketujuh, kemudian dari tujuh ke tiga, dan sekarang ini salah satunya ada di Perumda Air Minum Tirta Moedal Kota Semarang,” ujarnya.
Mbak Ita menuturkan, nanti mereka (UWCI) berharap apabila pilot project ini berhasil akan menjadi percontohan. Tidak hanya perusahaan pengelolaan air minum yang ada di Indoensia, tapi perusahaan daerah dari berbagai negara.
"Saya dorong Perumda Air Minum Tirta Moedal ini bisa mandiri, karena memang mereka punya. Dari dulu penyertaan modal dari hasil profitnya, kemudian punya aset juga, sehingga memang diperlukan cash flow-nya,” katanya.
Lebih lanjut, untuk proses-proses pembiayaan dari pinjaman pendanaan akan dimulai tahun 2025. Proses ini akan berjalan selama 10 tahun atau sampai 2034.
Mbak Ita mengakui Perumda Air Minum Tirta Moedal merupakan salah satu perusahaan umum daerah andalan Kota Semarang. Seperti sebelumnya Perumda Air Minum Tirta Moedal juga mendapat atensi dari Korean Water melalui Smart Water Cities Project (SWC).
“PDAM Kota Semarang Alhamdulillah banyak yang mensupport, termasuk kemarin dari Korean Water ada Smart Water Cities Project dan ini terpisah. Yang satu UWCI dan satunya Smart Water Cities dan ini berbeda dan pembiayaan berbeda,” tuturnya.
Sementara itu Yudi Indardo, Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Moedal, menjelaskan bahwa UWCI adalah program untuk memampukan sistem keuangan Perumda Air Minum Tirta Moefal. Sehingga nanti Perumda Air Minum Tirta Moedal akan memiliki nilai tambah untuk mengajukan pinjaman modal tanpa mengagunkan aset Perumda Air Minum Tirta Moedal.
“Jadi ini dimampukan untuk layak pinjam, karena itu penting sekali buat perusahaan. Jadi kita tidak terlalu mengandalkan apa yang diberikan pemerintah daerah (pemda). Kita harus cari alternatif pendanaan lain dan ini jadi alternatif pendanaan lain itu. Nanti bisa pinjam buat operasional dan proyek, jadi akan ada pemilihan program yang benar dan bisa bikin kinerja Perumda Air Minum Tirta Moedal bagus, dampak keuangan bagus,” imbuh Yudo.
Yudo mengatakan, walaupun Perumda Air Minum Tirta Moedal punya aset tapi pihaknya ingin pinjaman bisa dari cash flow, jadi tanpa harus mengagunkan aset. "Kalau dari cash flow kita, artinya feature opportunity kesempatan ke depan untuk raih laba itu yang harus diperhitungkan untuk kemampuan pinjam kita,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Mbak Ita--sapaan akrab Wali Kota Semarang--mengapresiasi jajaran Direksi Perumda Air Minum Tirta Moedal dalam upaya kemandirian finansial. Dia mengaku bakal ikut mengawal dan mendukung proses-proses kemandirian finansial tersebut.
Hal itu mengingat Perumda Air Minum Tirta Moedal ini berpotensi bakal menjadi pilot project perusahaan pengelolaan air di Indonesia, bahkan di dunia. Dari belasan perusahaan di berbagai negara yang diseleksi, Perumda Air Minum Tirta Moedal Kota Semarang menjadi salah satu perwakilan Indonesia, yang merupakan salah satu perusahaan umum daerah yang terpilih untuk proses kemandirian finansial.
“Kalau dari negara donor istilahnya, atau istilahnya negara pendamping, Perumda Air Minum Tirta Moedal diminta harus mandiri, karena nanti akan ada proses bisnis to bisnis. Sehingga bagaimana supportnya. Kemudian pertanyaannya, ini kapan mandirinya Perumda Air Minum Tirta Moedal? Sebelumnya kita jadi salah satu dari 19 perwakilan negara yang diseleksi, mulai 19 ketujuh, kemudian dari tujuh ke tiga, dan sekarang ini salah satunya ada di Perumda Air Minum Tirta Moedal Kota Semarang,” ujarnya.
Mbak Ita menuturkan, nanti mereka (UWCI) berharap apabila pilot project ini berhasil akan menjadi percontohan. Tidak hanya perusahaan pengelolaan air minum yang ada di Indoensia, tapi perusahaan daerah dari berbagai negara.
"Saya dorong Perumda Air Minum Tirta Moedal ini bisa mandiri, karena memang mereka punya. Dari dulu penyertaan modal dari hasil profitnya, kemudian punya aset juga, sehingga memang diperlukan cash flow-nya,” katanya.
Lebih lanjut, untuk proses-proses pembiayaan dari pinjaman pendanaan akan dimulai tahun 2025. Proses ini akan berjalan selama 10 tahun atau sampai 2034.
Mbak Ita mengakui Perumda Air Minum Tirta Moedal merupakan salah satu perusahaan umum daerah andalan Kota Semarang. Seperti sebelumnya Perumda Air Minum Tirta Moedal juga mendapat atensi dari Korean Water melalui Smart Water Cities Project (SWC).
“PDAM Kota Semarang Alhamdulillah banyak yang mensupport, termasuk kemarin dari Korean Water ada Smart Water Cities Project dan ini terpisah. Yang satu UWCI dan satunya Smart Water Cities dan ini berbeda dan pembiayaan berbeda,” tuturnya.
Sementara itu Yudi Indardo, Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Moedal, menjelaskan bahwa UWCI adalah program untuk memampukan sistem keuangan Perumda Air Minum Tirta Moefal. Sehingga nanti Perumda Air Minum Tirta Moedal akan memiliki nilai tambah untuk mengajukan pinjaman modal tanpa mengagunkan aset Perumda Air Minum Tirta Moedal.
“Jadi ini dimampukan untuk layak pinjam, karena itu penting sekali buat perusahaan. Jadi kita tidak terlalu mengandalkan apa yang diberikan pemerintah daerah (pemda). Kita harus cari alternatif pendanaan lain dan ini jadi alternatif pendanaan lain itu. Nanti bisa pinjam buat operasional dan proyek, jadi akan ada pemilihan program yang benar dan bisa bikin kinerja Perumda Air Minum Tirta Moedal bagus, dampak keuangan bagus,” imbuh Yudo.
Yudo mengatakan, walaupun Perumda Air Minum Tirta Moedal punya aset tapi pihaknya ingin pinjaman bisa dari cash flow, jadi tanpa harus mengagunkan aset. "Kalau dari cash flow kita, artinya feature opportunity kesempatan ke depan untuk raih laba itu yang harus diperhitungkan untuk kemampuan pinjam kita,” tuturnya.
(ars)
tulis komentar anda