Deretan Tokoh Ini Pernah Terima Pangkat Jenderal TNI (HOR), Besok Prabowo

Selasa, 27 Februari 2024 - 21:32 WIB
SBY-JK pun terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI 2004-2009. Pada Pilpres 2009, SBY kembali maju namun tidak dengan JK. SBY menggandeng Boediono. Hasilnya, SBY kembali menang setelah mengalahkan Megawati-Prabowo dan JK-Wiranto dalam satu putaran.

3. Soerjadi Soedirdja

Alumni Akmil 1962 ini menerima gelar Jenderal Kehormatan pada 1 November 2000. Dia pernah menjabat Gubernur DKI Jakarta (1992–1997).

Setelah itu, dia menjabat Menteri Dalam Negeri (1999–2001) dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan (2000).

Adapun riwayat pendidikannya adalah Akademi Militer Nasional Jurusan Infanteri (1962) dengan predikat Garuda Yaksa (Prestasi tertinggi bidang Fisik, Mental dan Akademik), Seskoad (1975), pendidikan militer di Prancis (1974), Seskogab (1979), dan Lemhannas (1991).

4. Agum Gumelar

Lulusan Akmil 1968 ini menerima gelar Jenderal Kehormatan pada 1 November 2000. Dia lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 17 Desember 1945.

Agum pernah menjadi cawapres pada Pilpres 2004, mendampingi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hamzah Haz. Diusung oleh PPP, pasangan ini mendapat nomor urut 5.

Mengusung slogan 'Jujur, Tegas, Berwibawa, Percaya, dan Maju', duet ini gagal berbicara banyak. Hamzah-Agum berada di urutan kelima dengan meraih 3.569.861 suara atau 3,01 persen suara.

Berbagai jabatan pernah diemban Agum, di antaranya Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Pendidikan Indonesia (2020-2025), Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Kabinet Kerja (2018–2019), Ketua Komite Normalisasi PSSI (2011).

Ketua Umum KONI Pusat (2003–2007), Menteri Perhubungan Kabinet Gotong Royong (2001–2004), Menteri Koordinator Politik, Sosial dan Keamanan Kabinet Persatuan Nasional (2001), Ketua Umum PSSI (1999–2003).

Kemudian, Menteri Perhubungan dan Telekomunikasi Kabinet Persatuan Nasional (2000–2001), Menteri Perhubungan Kabinet Persatuan Nasional (1999–2000), dan Gubernur Lemhannas (1998–1999).
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More