Komnas HAM: Tragedi Kematian Massal Petugas KPPS Harus Dicegah

Senin, 12 Februari 2024 - 20:12 WIB
Wakil Ketua Komnas HAM Pramono Ubaid Tanthowi. Foto: Dok SINDOnews
JAKARTA - Komnas HAM mengkaji salah satu faktor tragedi kematian massal petugas Pemilu 2019 lalu adalah lingkungan TPS yang tidak sehat. Karena itu, kematian massal petugas KPPS harus dicegah agar tidak berulang.

Wakil Ketua Komnas HAM Pramono Ubaid Tanthowi mengatakan, beberapa catatan agar lingkungan TPS lebih sehat dan kondusif bagi para petugas KPPS dalam menjalankan tugasnya di Pemilu 2024.





"Pertama, kami mengimbau petugas KPPS tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat, misalnya gorengan, minuman suplemen, atau minum kopi secara berlebihan, dan lain-lain. Sebaiknya, snack diberikan dalam bentuk buah-buahan segar dan minum air putih yang banyak, jika memungkinkan disediakan vitamin," ujar Pramono di Jakarta, Senin (12/2/2024).

Selanjutnya, Komnas HAM juga meminta lingkungan TPS sebaiknya dijauhkan dari asap rokok. Asap rokok berbahaya bagi perokok pasif di sekitarnya.

"Mereka yang memiliki komorbid penyakit paru, asma, batuk, serta gangguan pernapasan lain," kata Pramono.

Komnas HAM mengimbau petugas KPPS senantiasa waspada jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, tidak panik, dan dapat memberikan bantuan hidup dasar (basic life support) kepada petugas yang tiba-tiba sakit atau merasa kondisi badannya tidak enak.

"Kami mengimbau Dinas Kesehatan di setiap Kabupaten atau Kota menyiagakan seluruh tenaga kesehatan (nakes) yang ada di RSUD dan Puskesmas serta kendaraan operasional hingga proses pemungutan dan penghitungan suara tuntas. Selain itu, koordinasi intensif dengan KPU dan Bawaslu setempat juga sangat penting sehingga jika di TPS terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dapat diatasi nakes dengan cepat," ungkapnya.
(jon)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More