Momen Atikoh Ganjar Bermalam di Ponpes Syifaul Qulub Serang Banten
Rabu, 07 Februari 2024 - 10:12 WIB
SERANG - Siti Atikoh Supriyanti , istri calon presiden (capres) Ganjar Pranowo bermalam di Pondok Pesantren Syifaul Qulub, Cinangka, Serang, Banten, Selasa (6/2/2024). Atikoh disambut antusias ratusan santri dan santriwati yang telah menantikan kedatangannya.
Tak berbeda dengan suaminya, Atikoh juga gemar bermalam di lokasi yang lebih dekat dengan masyarakat. Berlatar belakang keluarga santri, Atikoh pun sering menginap di pondok.
Namun, pondok yang diinapi Atikoh kali ini terasa lebih spesial. Pasalnya, pengasuh PP Syifaul Qulub punya hubungan keluarga dengan kakek Atikoh yakni KH Hisyam Abdul Karim pendiri PP Roudlotus Sholichin Kalijaran, Purbalingga.
Sontak kehadiran Atikoh di ponpes tersebut mendapat sambutan meriah. Hj Siti Muniroh, bibi Atikoh mengalunginya dengan selendang batik khas Banten. Di kesempatan itu, Atikoh mengingatkan untuk datang ke TPS pada 14 Februari 2024 mendatang dan menggunakan hak pilih hingga tidak golput.
"Saya titip kepada bapak ibu dan adik-adik semua agar menggunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya. Dan tolong juga beritahu saudara-saudara, tetangga-tetangga, teman atau siapa pun untuk datang ke TPS tanggal 14 nanti, sehingga tidak ada golput," kata Atikoh.
Atikoh menambahkan, masyarakat harus memilih pemimpin berdasarkan rekam jejak serta program-program yang mereka tawarkan.
"Dan untuk menentukan calon pemimpin kita itu yang terbaik seperti apa. Bapak, ibu bisa melihat rekam jejak masing-masing kemudian program-programnya," ujarnya.
"Bisa dilihat program-program yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dari masyarakat Banten, dengan apa pun itu," imbuhnya.
Ia menilai sisi program sangat penting untuk diperhatikan, sederet janji program tersebut harus bermanfaat bagi masyarakat.
"Apakah itu akan memberikan kemanfaatan bagi masyarakat, terutama masyarakat yang ada di Banten, apakah nanti program-program itu bisa real, bisa berjalan atau hanya mohon maaf, sekadar janji janji politik. Itu bisa terlihat," katanya.
Sebelumnya, Atikoh bersilaturahmi ke kediaman putra kiai atau ulama karismatik dari Padarincang, KH Munfasir Hafizahullah atau Abuya Munfasir, yakni KH Ahmad Rafiudin.
Tak berbeda dengan suaminya, Atikoh juga gemar bermalam di lokasi yang lebih dekat dengan masyarakat. Berlatar belakang keluarga santri, Atikoh pun sering menginap di pondok.
Namun, pondok yang diinapi Atikoh kali ini terasa lebih spesial. Pasalnya, pengasuh PP Syifaul Qulub punya hubungan keluarga dengan kakek Atikoh yakni KH Hisyam Abdul Karim pendiri PP Roudlotus Sholichin Kalijaran, Purbalingga.
Sontak kehadiran Atikoh di ponpes tersebut mendapat sambutan meriah. Hj Siti Muniroh, bibi Atikoh mengalunginya dengan selendang batik khas Banten. Di kesempatan itu, Atikoh mengingatkan untuk datang ke TPS pada 14 Februari 2024 mendatang dan menggunakan hak pilih hingga tidak golput.
"Saya titip kepada bapak ibu dan adik-adik semua agar menggunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya. Dan tolong juga beritahu saudara-saudara, tetangga-tetangga, teman atau siapa pun untuk datang ke TPS tanggal 14 nanti, sehingga tidak ada golput," kata Atikoh.
Atikoh menambahkan, masyarakat harus memilih pemimpin berdasarkan rekam jejak serta program-program yang mereka tawarkan.
"Dan untuk menentukan calon pemimpin kita itu yang terbaik seperti apa. Bapak, ibu bisa melihat rekam jejak masing-masing kemudian program-programnya," ujarnya.
"Bisa dilihat program-program yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dari masyarakat Banten, dengan apa pun itu," imbuhnya.
Ia menilai sisi program sangat penting untuk diperhatikan, sederet janji program tersebut harus bermanfaat bagi masyarakat.
"Apakah itu akan memberikan kemanfaatan bagi masyarakat, terutama masyarakat yang ada di Banten, apakah nanti program-program itu bisa real, bisa berjalan atau hanya mohon maaf, sekadar janji janji politik. Itu bisa terlihat," katanya.
Sebelumnya, Atikoh bersilaturahmi ke kediaman putra kiai atau ulama karismatik dari Padarincang, KH Munfasir Hafizahullah atau Abuya Munfasir, yakni KH Ahmad Rafiudin.
(abd)
tulis komentar anda