Kritisi Prabowo soal Program Makan Siang Gratis, Ganjar: Tidak Tepat Atasi Stunting

Minggu, 04 Februari 2024 - 22:39 WIB
Capres Nomor Urut 3 yang juga diusung oleh Partai Perindo, Ganjar Pranowo mengkritik program makan siang gratis yang dicanangkan oleh paslon Prabowo-Gibran untuk atasi stunting. Foto/Aldhi Chandra/MPI
JAKARTA - Capres Nomor Urut 3 yang juga diusung oleh Partai Perindo, Ganjar Pranowo mengkritik program makan siang gratis yang dicanangkan oleh Paslon Nomor Urut 2, Prabowo Subianto -Gibran Rakabuming Raka untuk atasi stunting. Ganjar menyebut pencegahan stunting dimulai sejak bayi dalam kandungan.

Mulanya, Prabowo melempar pertanyaan pada Ganjar apakah setuju atau tidak soal gagasannya memberikan makanan bergizi untuk seluruh anak Indonesia cegah stunting dan kemiskinan ekstrem.



"Saya ingin bertanya apakah Bapak setuju gagasan saya beri makan bergizi untuk seluruh anak-anak Indonesia untuk stunting dan kemiskinan ekstrem?" ujar Prabowo di Debat Terakhir Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024).

Ganjar langsung merespons dengan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap program tersebut. Ganjar menyebut program tersebut justru terlambat menangani stunting.



"Kalau ngasih makannya untuk mencegah stunting saya tidak setuju, karena bapak terlambat. Stunting itu ditangani sejak dalam bayi kandungan," tegas Ganjar.

Mantan Gubernur Jateng dua periode itu lantas menjelaskan bayi dalam kandungan terkait dengan ibunya. Jika gizi dan cek kehamilan dilakukan dengan baik, maka bayi lahir sehat dan ibunya juga selamat.

"Kalau sudah lahir dan tumbuh Pak, itu bukan stunting tapi gizi buruk. Jadi jangan sampai confuse antara stunting dan pemberian makan. Makannya juga jangan banyak-banyak nanti enggak baik, jangan sampai obesitas ini lebih bahaya lagi," tandas Ganjar.



Sebagai informasi, debat pamungkas ini mengangkat sejumlah tema, yakni Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(kri)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More