Lembaga Pemantau Pemilu Suara Rakyat Gelar Diskusi Publik Polemik Presiden Berkampanye

Sabtu, 03 Februari 2024 - 19:45 WIB
Lembaga Pemantau Pemilu Suara Rakyat (LPP Surak) menggelar diskusi publik dengan menghadirkan kontestan Pilpres 2024 di Jakarta Utara, Jumat (2/2/2024). Foto: Ist
JAKARTA - Memanasnya kontroversi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang presiden boleh berkampanye, Lembaga Pemantau Pemilu Suara Rakyat (LPP Surak) menggelar diskusi publik dengan menghadirkan kontestan Pilpres 2024. Diskusi digelar di Jakarta Utara, Jumat (2/2/2024).

Acara yang motori Ketua Umum LPP Surak Oskar Fitriano ini berlangsung dinamis dan interaktif. Oskar mengungkapkan, diskusi publik ini diselenggarakan dengan tujuan memberikan edukasi terhadap masyarakat dalam menghadapi kontestasi Pemilu 2024.

"Ada banyak isu yang harus diklarifikasi sebagai sumber informasi dari para kontestan yang bertarung agar tidak menimbulkan polarisasi di tengah masyarakat. Pemilu harus berjalan lancar dan damai," ujarnya.



Menurut dia, aturan perundang-undangan tidak bisa ditafsirkan melalui moral dan etik. Karena proses lahirnya undang-undang yang sekarang ini disepakati oleh wakil rakyat yang tentu sudah mempertimbangkan moral dan etik.



"Sekali pun masih banyak hal yang dirasa belum sempurna dan masih meninggalkan ketidakpuasan bagi sebagian kelompok masyarakat, khususnya pendukung kontestan yang memperebutkan suara elektoral. Apa pun itu Pemilu harus dilaksanakan dengan rule of game yang kita miliki saat ini," katanya.

Hadir sebagai narasumber Timnas Paslon 1 Anies-Muhaimin dihadiri Roby Nurhahi, TKN 2 Prabowo -Gibran diwakili Riza Patria, dan Paslon 3 Ganjar-Mahfud dihadiri Hengky Irawan.

Kemudian, Prof Yudi Haryono selaku pengamat politik dan dihadiri Komisioner Bawaslu Queen Pagagan.

Hengky Irawan, Wakil Direktur TPN Ganjar-Mahfud merupakan mantan aktivis yang aktif mengikuti perjalanan pasang surutnya dinamika politik di Indonesia. Dia mengapresiasi lagu yang dibuat LPP Surak bahwa suara rakyat adalah penyampaian suara Illahi .
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More